LAPORAN
BACA
Oleh
Jonathan J. Sumangkut
Mata kuliah : Penulisan Karya Ilmiah
Dosen : Dorkas Retjelina,
M.Th.
Judul buku : Lima Pokok Calvinisme
Pengarang : Edwin H. Palmer
Penerbit : Momentum
Kota terbit : Surabaya
Tebal buku : x + 208 Halaman
John
Calvin adalah salah satu bapa teologi Reformasi, bersama dengan orang-orang
yang mencintai Tuhan, menegakkan teologi Reformed, sangat mementingkan doktrin
keselamatan. Dalam teologi Reformed, deoktrin keselamatan yang sepenuhnya
disarikan dari Alkitab, dirumuskan dalam lima rumusan dasar, yang kemudian
dikenal dengan Lima Pokok Calvinisme dengan akronim T-U-L-I-P.
Penulis
mengatakan, banyak orang percaya bahwa Calvin adalah pengarang lima pokok
tersebut. Konsep yang salah seperti ini mengabaikan fakta bahwa Calvin hanya
menggali Kitab Suci. Dan Calvin bukan orang pertama yang menyingkap
kebenaran-kebenaran Alkitabiah. Calvin adalah orang yang fasih dan paling
sistematis dalam menjabarkan kebenara-kebenaran ini. Akan tetapi, bagi
orang-orang yang tidak tahu banyak, kelihatannya Calvinlah yang menciptakan
kebenaran-kebenaran ini.
Kebenaran-kebenaran
tentang anugerah Allah yang berdaulat inilah yang dibahas dalam buku ini. Cara
yang mudah untuk mengingat kebenaran-kebenaran tersebut adalah dengan mengingatkan
akronim T-U-L-I-P; Total depravi
(Kerusakan total), Unconditional election
(Pemilihan tanpa syarat), Limited
atonement (Penebusan terbatas), Irresistible
grace (Anugerah yang tidak dapat ditolak), dan Perseverence of the saints (Ketekunan orang-orang kudus).
T - Total
depravity (Kerusakan total)
Roma 3:23 dan Roma 6:23 kedua ayat ini membuktikan
bahwa manusia tidak dapat dan tidak mungkin secara otomatis percaya kepada
Injil dengan mudah. Artinya, hubungan manusia dengan Allah terputus karena dosa.
Manusia melakukan hal-hal jahat karena tercemar oleh dosa. Hal ini membuktikan
bahwa manusia mengalami kerusakan total secara rohani. Bagaimana dengan ini
manusia kepada Allah? Iman adalah pemberian Allah. Jika iman tidak diberikan,
manusia tidak mungkin percaya kepada Injil karena ada selubung yang menutupi
mata manusia. Roh kudus-lah yang mampu mempertobatkan dan menginsafkan manusia
dari dosa, serta menggerakan manusia untuk beriman dan percaya kepada Injil,
Iman bukan kontribusi manusia dalam keselamatan, melainkan bagian dari anugerah
keselamatan. Alkitab menyatakan bahwa iman adalah anugerah Tuhan kepada
manusia.
U - Unconditional
election (Pemilihan tanpa syarat)
Tuhan memilih umat pilihan-Nya untuk
diselamatkan. Dalam kekekalan, Tuhan mengetahui bahwa manusia akan berdosa.
Oleh karena itu, Tuhan sudah mempersiapakan juruselamat yang akan menebu dosa
manusiadari dosa.
Tuhan juga telah menetapkan orang-orang pilihan-Nya
sebelum dunia dijadikan, menurut kerelaan-Nya. Pemilihan-Nya atas orang-orang
berdosa tertentu tidak didasarkan pada tanggapan, iman, pertobatan, atau
ketaatan yang muncul dari manusia itu sendiri. Namun, Tuhan mengaruniakan iman
dan pertobatan bagi orang-orang pilihan-Nya. Pemilihan ini juga tidak
didasarkan pada semua kebaikan atau tindakan apapun yang dilakukan manusia.
Orang-orang yang Tuhan pilih akan dipimpin oleh Roh kudus untuk dapat menerima
Kristus. Dengan demikian, hal ini menyatakan bahwa keselamatan adalah pemilihan
Tuhan atas manusia, orang-orang berdosa, dan bukan manusia yang memilih Tuhan.
L - Limited
atonement (Penebusan terbatas)
Penubusan
yang dilakukan oleh Yesus Kristus hanya diperuntukkan bagi orang-orang pilihan,
dan hal ini menjamin keselamatan mereka. Kematian-Nya dimaksudkan untuk
menggantikan hukuman dosa orang-orang (berdosa) untuk menggantikan hukuman dosa
umat pilihan, penebusan Kristus juga memberikan segala sesuatu yang dibutuhkan
orang-orang tepilih, seperti iman yang mempersatukan orang pilihan dengan
Tuhan. Karunia iman diterapkan oleh Roh kudus bagi orang terpilih, yang baginya
Kristus telah mati sehingga akan menjamin kepastian keselamatan orang pilihan.
I - Irresistible
grace (Anugerah yang tidak dapat ditolak)
Anugerah
Tuhan tidak dapat dibatalkan manusia. Selain menerima panggilan dari luar
melalui pendengaran akan Injil, Roh kudus memanggil orang-orang pilihan dari
dalam untuk bertobat dan Tuhan pasti membawa orang-orang tersebut kepada
pertobatan, Hal ini menandakan ada dua panggilan bagi orang-orang pilihan.
Panggilan luar (external call) diberikan kepada semua orang, tetapi hal ini
sering ditolak; sabaliknya, panggilan dari dalam (internal call) yang diberikan
kepada semua orang-orang pilihan tidak bisa ditolak dan pasti membawa kepada
pertobatan. Dalam konsep ini, Roh kudus menarik orang berdosa kepada Kristus
tanpa bisa di tolak. Tuhan tidak dapat dibatasi, dihalangi, atau digagalkan
oleh kehendak manusia dalam mengerjakan penerapan penebusan Kristus. Tuhan
tidak bergantung pada manusia agar berhasil dalam pekerjaan-Nya. Namun, Roh Kudus-lah
yang membuat manusia berdosa dipilih untuk percaya, bertobat, dan datang kepada
Kristus dengan bebas dan rela. Jadi, anugerah Tuhan ini tidak bisa dikalahkan
oleh respons manusia. Tuhan tidak bisa digagalkan dalam manghasilkan
keselamatan bagi mereka yang ditentukan untuk mendapatkan keselamatan.
P - Perseverence
of the saints (Ketekunan orang-orang kudus)
Semua
orang yang sudah dipilih Allah, setelah percaya pada penebusan Kristus,
dikarunia iman oleh Roh Kudus sehingga mereka akan bertahan sampai pada
akhirnya. Umat pilihan yang telah ditebus Tuhan pasti maju bertekun
(perseverance) sampai akhir. Orang pilihan dijaga dalam iman orang itu sendiri
sehingga tidak mungkin murtad dan tidak diselamatkan. Ketekunan orang-orang
kudus merupakan respons manusia terhadap keselamatan yang diperoleh dengan
cuma-cuma.
Sikap Calvin Terhadap Predestinasi
Calvin
menulis bahwa dalam membicarakan predestinasi, terdapat dua sikap yang harus
dihindari, yaitu: keingintahuan yang berlebihan tentang hal yang tidak Allah
nyatakan dan ketakutan yang berlebihan dalam mengajarkan apa yang telah Allah
nyatakan.
Pada
kasus pertama, keingintahuan manusia menyebabkan pembahasan tentang
predestinasi, yang sendirinya sudah sulit itu, menjadi sangat membingungkan dan
bahkan membahayakan. Mencari pengetahuan yang lain mengenai predestinasi selain
dari apa yang dibukakan oleh Firman Allah pada akhirnya melewati batas Firman
sampai keluar jalur dan masuk kedalam kegelapan, dan bahwa di sana manusia
harus berulang kali tersesat, tergelincir, dan tersandung. Karena manusia
memang tidak berhak untuk dengan bebas mencari hal-hal yang memang dikehendaki
Tuhan agar tersembunyi di dalam diri-Nya juga memang sejak kekekalan, manusia
tidak berhak untuk menyelidiki hikmat tertinggi. Jika seseorang berusaha
menembus perbatasan yang sakral dari hikmat ilahi, akhirnya manusia tidak akan
berhasil memuaskan keingintahuannya sampai akhirnya dapat menjatuhkan manusia
kepada kehancuran.
Sikap
kedua yang harus dihindari adalah sikap masa bodoh terhadap predestination.
Menghindari setiap pertanyaan mengenai predestination serta tidak mau
mempelajari hingga akhirnya takut berlebihan dalam mengajarkan apa yang telah
Allah nyatakan. Sikap ini juga salah. Karena Firman Allah adalah sekolah Roh
kudus, dimana tidak ada sesuatu yang perlu dan berguna untuk diketahui yang
dihilangkan, demikian juga tidak ada sesuatupun yang diajarkan selain yang
pantas untuk diketahui.
Dalam praktik
Membicarakan teori memang baik, tetapi
memperhatikan apa yang terjadi dalam praktik juga sangat bermanfaat. Apakah
Calvinisme memadamkan dorongan untuk berbuat baik? Bila seseorang mengetahui
bahwa dirinya telah dipilih Allah, apakah keinginannya untuk bekerja lebih giat
bagi Allah tidak akan menjadi berkurang? Jawabannya dapat dilihat pada
kehidupan dua orang yang percaya akan kedaulatan Allah dengan segenap hati
mereka: Paulus dan John Calvin. Kehidupan Calvin diceritakan secara singkat dalam
buku ini oleh penulis. Dalam penerapan harus dimengerti:
·
Meskipun manusia
sudah rusak total dan tidak dapat menjadi percaya dan meskipun iman adalah
karunia Allah yang dihasilkan oleh karya Roh Kudus yang tidak dapat ditolak,
jika seseorang mau percaya, itu tergantung pada diri manusia itu sendiri,
manusia mempunyai kewajiban untuk menaati perintah Allah yang menyatakan bahwa
manusia harus percaya.
·
Meskipun
pengudusan adalah karunia Allah dan meskipun Allah yang mengerjakan hal-hal
baik yang di dalam manusia, namun manusia bertanggung jawab untuk menggunakan
sarana-sarana karunia Allah, dan tidak menunggu Allah untuk mengerakkan manusia.
·
Meskipun Allah
telah menetapkan segala sesuatu, namun doa tetaplah sangat penting dan manusia
harus senantiasa berdoa, karena manusia mengetahui bahwa doa orang yang benar,
dengan yakin didoakan sangat besar kuasanya.
·
Meskipun pemilihan
Allah telah berlaku untuk semua orang, dan Kristus tidak mati untuk semua
orang, manusia harus harus dengan sungguh-sungguh menaati amanat agung Tuhan Yesus
yang memerintahakan manusia untuk pergi keseluruh dunia dan menjadikan semua
bangsa murid-Nya.
Ini adalah pola Alkitab, yang
menggabungkan dua elemen: kedaulatan Allah dan tanggung jawab manusia. Itulah
sebabnya Paulus sangat mengaitkan kedua hal tersebut. Dalam Yoh 6:37 yang
berbunyi “Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barang
siapa datang kepada-Ku, ia tidak akan kubuang”. “Semua yang diberikan Bapa
kepada-Ku” merupakan orang-orang yang dipilih Tuhan, Sedangkan, “Barangsiapa
yang datang kepada-Ku” merupakan kehendak bebas manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar