LAPORAN BACA
Oleh
Jonathan J Sumangkut
Mata kuliah : Penulisan Karya
Ilmiah
Dosen : Dorkas
Retjelina, M.Th.
Judul buku : Thelogi Doktrin
Allah
Pengarang : Thomy J.
Matakupan
Penerbit : Momentum
Kota dan
Tahun terbit : Surabaya, cetakan 4, Desember
thn. 2015
Tebal buku : 31 halaman
Pengenalan dasar iman Kristen dimulai dengan mengenal
Allah yang benar dan kesiapan hati untuk taat kepada-Nya. Karena mengenal Allah
dan mengenal diri terkait erat, maka kewajiban setiap orang untuk belajar mengenal
Allah dengan benar dan Memahami makna kebenarannya di dunia ini, dan bagaimana
seharusnya menjalani kehidupan di dunia ini.
Beberapa
topik penting yang dibahas dalam buku ini anatara lain mengenai keberadaan
Allah, Pengetahuan tentang Allah, dan pekerjaaan Allah di dalam penciptaan dan
pemeliharaan-Nya.
1.
Dapatkah keberadaan Allah dibuktikan?
Ada banyak upaya yang dilakukan secara filosofis untuk
membuktikan keberadaan Allah ini dengan berbagai macam argumentasi. Beberapa di
antaranya adalah,
·
Argumentasi kosmologis – Segala sesuatu
menjadi ada karena ada penyebab pertama, dan Penyebab Pertama Itu adalah Allah
yang berada pada diri-Nya sendiri (Rm. 1:2)
·
Argumentasi Teleologis – Semua yang ada
berjalan di dalam tatanan yang teratur, maka pasti ada pengatur di balik
semuanya, yaitu Allah (Mzm. 19:1-6)
·
Argumentasi moral – Adanya semacam
peraturan yang membedakan antara benar atau salah membuktikan adanya hukum
moral yang berlaku. Pembuat hukum ini pastilah Allah (Rm 2:14-15; Yak. 4:12)
·
Argumentasi Ontologis – Adanya ide
kesempurnaan menjadi dasar untuk memahami bahwa ada keberadaan yang sempurna di
balik semuanya, dan itu adalah Allah (Kis 17:27; Rm. 1:9)
Semua
upaya di atas secara logis tidak salah, namun tidak berarti keberadaan Allah
bergantung pada cara pembuktian seperti ini. Allah tidak menjadi ada atau tidak
ada karena manusia dapat membuktikan dengan penalaran logika bahwa Allah ada
atau tidak ada. Pernyataan bahwa Allah ada sangat bergantung kepada penyataan Allah
sendiri di dalam firman-Nya. Alkitab tidak berusaha membuktikan apakah Allah
ada atau tidak ada, melainkan sejak Kejadian 1:1, Alkitab sudah menyatakan
keberadaan Allah. Alkitab juga mengungkapkan bahwa semua keberadaan yang ada di
dalam dunia ini justru membuktikan bahwa Allah ada dan bahkan semua bergantung
pada Allah (Mzm 19; Yes. 40:26; Kis 14:17; Rm. 1:19, dst.).
2.
Pengetahuan tentang Allah
·
Nama-nama Allah dalam perjanjian Lama
-
Elohim, menunjukan Allah kuat dan berkuasa
-
Yahwe, Allah selalu penuh kesetiaan dalam
memenuhi semua janji-Nya
-
Elyon, menunjukan sifat kemuliaan Allah
sebagai yang Maha Tinggi
-
Adonai atau “Tuhan” sebagai pemilik dan
pemerintah dari umat manusia
-
Shadai atau Elshadai, menyatakan fakta
bahwa Allah memasuki hubungan persahabatan dengan ciptaan-Nya.
·
Nama-nama Allah dalam Perjanjian Baru
-
Theos atau “Allah”
-
Kurios atau “Tuhan”
-
Bapa, menunjukan “Allah” adalah Bapa dari
semua orang percaya
·
Sifat-sifat Allah
-
Sifat yang tidak dikomunikasikan
a) Ketidakbergantungan
Allah atau Keberadaan Allah yang tidak bergantung pada keberadaan yang lain
b) Ketidakberubahan Allah
c) Ketidakterbatasan
Allah
-
Sifat yang dikomunikasikan
a)
Pengetahuan Allah
b)
Kebijaksanaan Allah
c)
Kebaikan Allah
d)
Kasih Allah
e)
Kekudusan Allah
f)
Keadilan Allah
h)
Kedaulatan Allah
3.
Pekerjaaan Allah di dalam penciptaan dan pemeliharaan-Nya
Ketetapan Allah
berbicara tentang tujuan dan penetapan Allah akan rencana kekal atau tujuan
kekal. Ketetapan itu meliputi seluruh karya Allah di dalam penciptaan dan
penebusan, juga semua tindakan manusia, termasuk perbuata-perbuatan mereka yang
penuh dosa. Ketika menggabarkan masuknya dosa ke dalam dunia, hal ini tidak
menjadikan Allah bertanggung jawab atas setiap perbuatan dosa tersebut. Dalam
kaitannya dengan dosa, ini adalah sebuah ketetapan yang bersifat mengizinkan.
·
Karakteristik dari ketetapan,
ketetapan Allah didasarkan atas kebijaksanaa-Nya, bersifat kekal, bersifat
afektual, rencana Allah tidak berubah, ketetapan itu bersifat Mutlak, Ketetapan
ini meliputi segala-galanya
·
Penolakan terhadap doktin ketetapan, banyak
yang tidak percaya kepada doktrin ketetapan itu dan secara khusus terdapat tiga
keberatan yang muncul terhadap doktrin ini.
1.
Ketetapan ini bertentangan dengan kebebasan moral manusia.
2.
Ketetapan ini membuat manusia malas mencari keselamatan
3.
Ketetapan ini membuat Allah menjadi pencipta dosa. end
Tidak ada komentar:
Posting Komentar