LAPORAN
BACA
Oleh
Jonathan J Sumangkut
Mata kuliah : Penulisan Karya Ilmiah
Dosen : Dorkas Retjelina,
M.Th.
Judul buku :
Iman dan Kebudayaan
Pengarang : Dr. Th. Kobong
Penerbit : PT BPK Gunung Mulia
Kota terbit : Jakarta, cetakan 2 tahun
1997
Tebal buku : viii, 75 halaman , 20 cm
SYNOPSIS
Iman adalah relasi antara manusia dengan kuasa di luar
kenyataan hidupnya,yang ia segani,ia takuti dan oleh karena itu,ia sembah. Cara
dan bentuk-bentuk penyembahan itu di sebut agama yang di sistematisasi dalam
kerangka ajaran-ajaran yang di turunkan melalui tradisi atau yang “diwahyukan”
kepada manusia.
Kebudayaan adalah pola hidup manusia dalam kelompok, jadi
kebudayaan itu di hayati dan di amalkan dalam hubungan dengan sesama anggota
kelompok atau komunitas. Iman sebagai relasi yang lebih berdimensi vertical,
dihayati dan di amalkan dalam dimensi horizontal. Sebaliknya kebudayaan lebih
berdimensi horizontal,namun ia tidak biasa di lepaskan dari dimensi vertical.
Bahkan iman dapat diinterpretasikan sebagai sumber dan dasar kebudayaan,
sedangkan kebudayaan itu sering di identikkan dengan agama yang berdimensi
vertical.
Hubungan
antara Iman dan Budaya adalah masalah yang tidak ada habis-habisnya. Apa budaya
yang kita pegang bersifat kristiani? Mana yang budaya dan mana yang Kristen?
Apakah ada yang namanya kebudayaan Kristen?
Kebudayaan yang benar adalah kebudayaan yang sesuai
dengan hidup yang di kehendaki Allah. Secara teoritis teologis kebudayaan
kristen itu ada,tetapi belum merupakan: kenyataan. Di dalam Kristus kebudayaan
itu sudah ada, tetapi kenyataanya semua kebudayaan berada di bawah kuasa dosa.
Kesetiaan dan
ketaatan umat Allah di ukur dari pola hidupnya, sampai dimana umat Allah
sebagai suatu persekutuan mempunyai pola hidup tersendiri dan dapat mengamalkan
pola hidup itu. Secara teologis (teoritis) kita harus menjawab bahwa
“kebudayaan Kristen” itu ada. Sama halnya dengan kerajaan Allah.
Yesus
berkata: “Sesungguhnya Kerajaan Allah itu ada di antara kamu.” Jadi kebudayaan
Kristen itu ada di antara kamu. Proklamasi dan penampakan Kerajaan Allah adalah
misi umat Allah. Pengalaman kehidupan Kristen menurut kebudayaan Kerajaan Allah
adalah misi umat Allah. Jadi jawaban atas pertanyaan apakah kebudayaan Kristen
itu ada ialah: ya dan tidak, sudah ada dan masih akan terwujudkan. Itulah
masalah yang tidak habis-habisnya.
KOMENTAR
Buku ini kembali mengingatkan manusia
sebagai gambar Allah yang di cipta untuk kehidupan yang memuliakan Allah.
Manusia sebagai gambar Allah di mahkotai dengan kemuliaan dan hormat. Manusia
dibuat berkuasa atas seluruh ciptaan Allah.Jadi segala kegiatan manusia
termasuk pola hidupnya seharusnya memuliakan Allah.
Tetapi gambar Allah sudah di rusak oleh dosa. Namun
manusia tetaplah manusia, dosa tidak serta merta membuat manusia menjadi
mahkluk tidak berakal budi seperti hewan. Manusia tetap mempunyai kesanggupan
untuk mendesain pola hidupnya, mengembangkan kebudayaannya. Kebudayaan yang
menampakan kerajaan Allah, yang sesuai dengan hidup yang di kehendaki Allah.
Yang terpenting dalam buku ini menerangkan bahwa setiap
orang Kristen sadar bahwa tidak bisa memberitakan injil di luar kebudayaan,
dengan demikian orang Kristen tidak bisa hidup di luar kebudayaan. Injil tidak
dapat di sebarkan tanpa dan dengan menyepelehkan kebudayaan yang sudah ada. Sebaliknya
orang Kristen harus bisa menjadi garam dan terang dalam kebudayaan untuk
Proklamasi dan penampakan kerajaan Allah yang
adalah misi umat Allah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar