LAPORAN BACA
Oleh
Jonathan J Sumangkut
Mata kuliah : Penulisan Karya Ilmiah
Dosen : Dorkas Retjelina, M.Th
Judul buku : Pelayanan Pelepasan dan Dosa
Nenek Moyang
Pengarang : DR. Suwandoko Roslim
Penerbit : Karismata
Kota terbit : Jakarta 10018 – Indonesia
Merebaknya pelayanan berciri pentakostal – dan akhirnya yang berciri karismatik – Telah sangat mempengaruhi perjanlanan sejarah gereja abad 20, salah satu
pelayanan yang kontroversi adalah “Pelayan Pelepasan”. Buku ini disusun untuk
memberikan penjelasan mengenai “Pelayanan Pelepasan” dan “Dosa Nenek Moyang”, yang
saat itu menggelisahkan jemaat Tuhan dari berbagai denomenasi (termasuk
denominasi Karismatik sendiri). Buku ini diharapkan dapat membentengi jemaat
dari ajaran-ajaran yang menyimpang dari firman Tuhan, juga bernuansa apologetis terhadap gencarnya tuduhan
bahwa paham karismatik itu tidak
Alkitabiah dan – bahkan secara kurang
fair – ada yang mencap sebagai bidat.
Pelayanan pelepasan bertujuan untuk melepaskan
seseorang dari kekuasaan, gangguan, atau pengaruh kekuatan gelap. Fakta sejarah
pelayanan ini masih tetap berlanjut, walaupun ada sebagian yang berpendapat
bahwa pelayanan ini telah berhenti setelah generasi para rasul menyelesaikan
tugasnya.
Ada dua ajaran pokok yang sering dibicarakan dalam
pelayanan pelepasan – dan telah berkembang menjadi bahan pertanyaan pokok –
yang bukannya menjadi berkat luar biasa bagi jemaat Tuhan, namun justru telah
membingungkan banyak orang Kristen. Kedua pertanyaan pokok tersebut adalah:
1. Apakah orang
yang beriman kepada Tuhan Yesus (sudah lahir baru; sudah mempunyai Roh kudus
dalam hidupnya) masih bisa dikuasai, dirasuki, didiami, oleh roh jahat? Jika
bukan karena roh jahat,bagaimanakah orang tersebut dapat melakukan tindakan
yang berlawanan dengan Firman Tuhan (seperti: benci, marah, sombong, pikiran
kotor, dll.)?
Ada beberapa alasan Alkitabiah yang mendasari
pendirian pengarang:
·
Tubuh
orang beriman: Rumah Kediaman Roh Kudus
1 Korintus 3:16-17 “Tubuh kamu adalah Bait Allah dan
Roh Allah ada didalam kamu”. Hal yang
amat mengganggu adalah ajaran bahwa roh jahat itu bisa masuk/keluar tanpa
disadari seseorang (sekalipun ia telah percaya/bertobat sungguh-sungguh). Dalam
ayat ini dapat disimpulkan bahwa orang yang sudah memiliki Allah dan Roh Allah
tinggal di dalamnya, tidak mungkin bisa dimasuki roh jahat. Tidak mungkin roh
iblis berdiam bersama Roh Allah, dan Ia berdiam di dalam tubuh, jiwa, dan roh
orang itu.
·
Serangan
roh jahat selalu dari luar diri manusia
Dalam efesus 6 berbicara tentang peperangan rohani dimana
musuh manusia adalah penguasa dan penghulu dunia. Disini di dapati bahwa
serangan musuh itu datang dari luar. Tindakan yang berlawanan dengan Firman
Tuhan (seperti: benci, marah, sombong, pikiran kotor, dll.) itu bukanlah roh
jahat yang harus ditengking keluar. Karena hal itu sebenarnya adalah hawa nafsu
manusia, yang seumur hidup akan tetap ada di dalam diri manusia. Dengan
mengalamatkan sumber masalah kepada roh jahat, maka sasaran musuh peperangann
rohani itu bergeser. Cara ini tidak akan menyelesaikan masalah. Karena,
sebenarnya bukan roh jahat yang harus diusir keluar, melainkan hawa-nafsunya
yang harus ditaklukan dan dikendalikan!
2. Apakah dosa
manusia bersama dengan kutukan Tuhan diturunkan sampai kepada generasi ketiga
dan keempat?
Kebenaran Firman Tuhan disampaikan
dalam bahasa manusia. Perjanjian Lama dalam Bahasa Ibrani dan Perjanjian Baru
dalam bahasa Yunani. Ini berarti, cara-cara pengungkapan kebenaran Firman Tuhan
juga mengikuti hukum-hukum, kaidah-kaidah, norma-norma dan gaya-bahasa manusia.
Salah satu bentuk ungkapan adalah apa yang disebut dengan kiasan, analogy, atau perbandingan.
Bentuk inilah yang dilihat dalam keluaran 20:5 dan 6. Dalam ayat 5 mendapat
istilah “keturunan yang ketiga dan
keempat” dan dalam ayat 6 menemukan “kepada
beribu-ribu orang”. Allah memang bersikap seperti itu. Dialah Allah yang
penuh kasih, yang maha pengampun, dan panjang sabar. Kalau dosa dan kesalahan
manusia dihukum sampai generasi ketiga atau keempat, namun kasih setia-Nya
menutupi beribu-ribu orang. Artinya: kasih
setia Allah itu jauh lebih besardaripada hukum-Nya. Apabila manusia mau
bertobat, maka Allah akan mengampuni, melupakan dosa serta kesalahannya, dan
mengasihi manusia dengan tak ada batasnya!
Komentar pribadi
Buku ini sangat memberkati saya sebagai seorang yang
memiliki latar belakang gereja protestan. Beberapa prinsip aliran karismatik,
yang sebelumnya saya tolak dan tidak terima. Akhirnya bisa saya mengerti dan
terima dengan perasaan damai, tanpa merasa bersalah karena sudah melanggar
doktrin gereja saya sebelumnya. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar