Halaman

Minggu, 30 September 2018

PENGENALAN PERJANJIAN LAMA

TUGAS MATA KULIAH PEMBIMBING PERJANJIAN LAMA
Oleh Jonathan J Sumangkut

PENDAHULUAN
·         Latar belakang buku ini di tulis – Seorang dosen di Seminari Alkitab Asia Tengggara (SAAT), yang bertahun-tahun ditugaskan untuk mengajarkan mata kuliah Pengantar Perjanjian Lama, menyadari bahwa tidak banyak bahan dibidang studi ini yang telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Oleh karna itu beliau mulai menyusun bahan-bahan yang dapat memberikan pengertian dasar mengenai pembentukan, isi dan pokok Perjanjian Lama. Pada mulanya, bahan tersebut hanya direncanakan sebagai pegangan untuk mahasiswa beliau, tetapi atas dorongan rekan sepelayanan beliau di Seminari Alkitab Asia Tenggara akhirnya bahan ini dipersiapkan untuk diterbitkan dalam bentuk buku. Berikut informasi buku tersebut;
·         Judul buku      : Pengenalan Perjanjian Lama,
·         Pengarang       : Pdt, Denis Green LL.B,B.D.
·         Tebal buku      : v, 121 halaman 23 cm
·         Penerbit           : Gandum Mas, cetakan 12 tahun 2008
·        Tokoh-tokoh yang berperan penting buku ini diterbitkan – Pengarang buku ini adalah Pdt, Denis Green LL.B,B.D. Beliau adalah dosen di Seminari Alkitab Asia Tenggara (SAAT). Beliau dibantu oleh Dr, John H. Steward
Ph.D.,B.D yang menyumbang bahan mengenai penulisan kitab-kitab Pentateuch; Ny .Laurian Gill B.A.,Dip.Lib., B.D., yang meminjamkan bahan kuliah Pengantar Perjanjian Lama miliknya; Bp. Haris Sunardi B.A. sebagai konsultan Bahasa; Pdt. Yakub susabda, S.Th., M.C.E., M.Th. pemberi nasehat dan dorongan kepada Pengarang; Ny. Carol Green sebagai pengetik naskah; dan Gandum Mas sebagai Penerbit buk

BAB I. LATAR BELAKANG
I. ILMU BUMI PERJANJIAN LAMA
Berdasarkan peta, dapat diketahui bahwa kejadian-kejadian dalam Perjanjian Lama meliputi;
·         Timur Kuno (Sabit Subur); Daerah kejadian-kejadian Perjanjian Lama pada garis besarnya termasuk lembah utara dan delta/beting sungai Nil,semenanjung Sinai, Negara-negara Palestina, Fenisia, Aram (Siria), lembah-lembah singai Efrat. Tigris, dan Negara Persia (Iran). Sekarang seluruh daerah yang luas itu disebut “Sabit Subur” (Fertile Crescent).
1.      Penduduknya mendiami daerah yang berbentuk seperti dua garis memanjang yang merupakan lengan dari pada sudut, dengan ujung sudut itu terletak didekat  mata air sungai Efrat. Garis timur dari sudut tersebut menuju kearah Selatan melalui lembah Efrat sampai ke Teluk Persia.
2.      Kedua sistem-sungai yang besar, yaitu sungai Nil(bagian barat daya) dan Efrat-Tigris(bagian timur laut) memungkinkan tanah datar yang luas dan berpengairan.
3.     Dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan yang kuat itu(Mesir,Asyur,Babel,Persia), Israel kelihatan kecil dan tidak berdaya, bahkan tidak berarti bagi pandangan duniawi. Akan tetapi Israel telah menandai dan mempengaruhi sejarah dunia dari segi agama dengan cara yang tidak tercapai oleh kerjaan-kerajaan yang lain itu.
·         Palestina Tanah palestina atau Kanaan adalah daerah yang terletak di antara Lautan Tengah sebagai Batas dan Padang Gurun Arab sebagai batas Timur.  Batas Utara dan Selatan tidak ditetapkan dengan pasti, tetapi kira-kira sesuai dengan ucapan yang sering kali terdapat dalam Perjanjian lama, yaitu “dari Dan sampai Bersyeba’’. Nama “Palestina” berasal  dari nama “Filistin” sebab orang-orang itu menduduki dataran pantai.
1.  Sifat Umum _ pada umumnya, tanah Palestina berupa daerah pegunungan. Di antara gunung-gunung itu,terdapat lembah-lembah yang cukup subur .
2.  Bagian-bagian Umum _ Tanah Palestina dengan sendirinya terbagi menjadi empat bidang  dengan arah Utara-Selatan.
(a) ”Dataran pantai “, yang menyusur Lautan Tengah dari Gunung Karmel ke Selatan.
(b) ”Pegunungan Tengah”, yang mulai dari Libanon dan Mengarah terus  ke padang gurun selatan, dengan Datar  Esdralon (Yizreel) di pertengahannya.
(c) ”Lembah Yordan”, termasuk Laut Galilea dan Laut Mati.
(d) ”Pegunungan Timur”, mulai dari G. Hermon sampai ke tanah Moab.

II. SEJARAH PERJANJIAN LAMA
Riwayat sejarah dalam Alkitab memiliki kesamaan gaya bahasa dan kiasan dengan tulisan-tulisan bangsa lain. Hal itu tidak mengherankan karena orang Ibrani (nenek moyang orang Israel) berasal dari Mesopotamia yang mengembara ke Kanaan. Isi tulisan dalam Perjanjian Lama adalah unik karena diilhami oleh Tuhan sendiri. Tujuan penulisan Alkitab adalah untuk mencatat peristiwa-peristiwa yang penting yang berhubungan dengan tindakan Allah terhadap manusia – misalnya penciptaan manusia yang pertama, dan selanjutnya urusan Allah dengan manusia, pertama-tama secara umum/menyeluruh, kemudian melalui satu bangsa, yaitu Israel. Beberapa pendapat yang menempatkan keberadaan;
·         Adam yaitu antara th 4000 – 5000 B.C.
·         Air Bah dan Menara Babel Beberapa teori menyebutkan th 5000-8000 B.C.
·         Sedangkan peristiwa menara Babel antara th 2000—3000 B.C.
·         Cerita-cerita tentang patriach Israel diperkirakan antara 1600 –2000 B.C. Peristiwa Keluaran diperkirakan terjadi kira-kira th 1450 B.C. dan golongan yang lain memperkirakan terjadi th 1290 B.C. Ada dua periode pasti yang disebutkan didalam Firman Tuhan yang seharusnya dapat menolong disini. Periode pertama adalah 480 tahun yang disebutkan di 1 Raja-raja 6:1 sebagai masa yang berlalu antara peristiwa Keluaran dan tahun ke-4 dari kerajaan Salomo waktu dia mulai membangun Bait Suci. Periode yang kedua adalah 430 tahun yang disebutkan dalam Keluaran 12:40,41 sebagai lamanya orang Israel tinggal di Mesir
·         Zaman Hakim-Hakim diperkirakan terjadi antara th 1400 – 1050 B.C. Masa Hakim-hakim ini memang merupakan zaman yang gelap dalam sejarah Israel. Sifat umum zaman tersebut dapat diringkaskan dengan suatu ucapan dari Hakim-hakim 17:6.
·         Zaman Kerajaan Bersatu antara th 1050 – 931 B.C. Zaman ini adalah zaman yang paling gemilang dan makmur dalam sejarah Israel. Rakyatnya maju dalam ilmu pengetahuan, kesusasteraan, pembangunan dan segala hal yang penting untuk perkembangan yang baik.
·         Zaman Kerajaan Terpisah antara th 930 – 586 B.C. Ketika Salomo meninggal, Rehabeam anaknya menjadi raja (kira-kira th.930 B.C.). Akan tetapi suku-suku di Israel bagian Utara, dipimpin oleh Efraim sebagai suku yang terbesar, memberontak dan mendirikan kerajaannya sendiri dengan Yerobeam sebagai rajanya. Pada zamzn ini ada beberapa nabi yang dibangkitkan Tuhan untuk menyampaikan FirmanNYA, di antaranya: Elia, Elisa, Amos, dan Hosea dari kerajaan Israel dan  Yoel, Yesaya,Mikha, Nahum, Zefanya, Habakuk, Yeremia dari kerajaan Yehuda.
·         Zaman pembuangan di Babel dan pengembalian ke tanah Israel diperkirakan terjadi pada periode th 587 B.C. Masa pembuangan ini dimaksudkan oleh Tuhan sebagai hukuman atas dosa dan kejahatan orang-orang Yehuda, supaya mereka mengoreksi diri dan mentaati perintah-perintah Tuhan. Nabi-nabi pada zaman itu adalah Yehezkiel, Daniel, Hagai dan Zakharia, dan Maleakhi.
III. KESUSASTERAAN PERJANJIAN LAMA
Kesusasteraan Perjanjian Lama bersifat aneka ragam, misalnya:
·         1. Prosa biasa, termasuk juga silsilah-silsilah.
·         2. Prosa gaya cerita, kebanyakkan catatan-catatan/riwayat-riwayat historis yang kadang-kadang juga mengandung kiasan.
·         3. Tulisan gaya puisi, yang dapat mengandung fakta dan khayalan, bayangan-bayangan tentang realitas-realitas rohani, dan juga keterangan bersejarah.
·         4.Catatan-catatan hukum, yang merumuskan undang-undang dan hukuman atas pelanggarannya.
·         5. Perkataan-perkataan berupa nasihat dan himbauan.          
·         6.Syair dan Amsal.
·         7.Nubuat, termasuk penglihatan dan mimpi, perbuatan-perbuatan simbolis dan ramalan.

IV. PERKEMBANGAN AGAMA ISRAEL PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA
·         Pendahuluan
Teori yang berdasarkan hipotesa evolusi itu mengatakan bahwa oleh karena monoteisme merupakan tingkatan agama yang tertinggi, maka perkembangan itu seharusnya terjadi pada zaman lebih kemudian dalam sejarah Israel, yaitu sebagai titik akhir dari suatu proses perkembangan yang dimulai dari politeisme.
·         Agama para Patriarkh
Walaupun riwayat-riwayat yang tercatat dalam kitab Kejadian memberi  kesan bahwa nenek moyang orang Ibrani telah menganut monoteisme, sudah jelas dari Yosua 24:2 bahwa sedikit-banyak mereka menjalankan politeisme yang umum terdapat di Mesopotamia pada zaman itu.
·         Agama pada zaman Musa
Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada zaman Musa merupakan asal-usul monoteisme yang sejati. Peristiwa pentingnya adalah penyataan nama Tuhan “YHWH” Kepada Musa. Melalui nama tersebut yang berarti “yang hadir secara aktip”, Tuhan menyatakan diri-Nya kepada bangsa Israel yang masih baru itu sebagai Allah yang hidup, yang mempunyai hubungan moral dan rohaniah yang intim dengan mereka yang menaati perintah-perintah-Nya.
·         Agama Pada Zaman Kerajaan
Setelah zaman Hakim-hakim yang penuh dengan penyembahan berhala karena pengaruh bangsa-bangsa Kanaan, terjadilah suatu perubahan radikal terhadap kehidupan agamawi orang-orang Israel. Periode yang meliputi masa-masa pemerintahan raja Saul dan raja Daud dan bagian pertama masa pemerintahan Salomo diwarnai oleh suatu rasa kesetiaan baru kepada Tuhan, disertai usaha yang sungguh-sungguh untuk mengurangi kebiasaan-kebiasaan penyembahan berhala.


·          Para Nabi Perkembangan Yudaisme
Kerajaan Selatan (Yehuda) juga terombang-ambing antara kelalaian dalam dalam keagamaan dan usaha-usaha untuk membaharui ibadah nasional serta menghapuskan penyembahan berhala. Munculnya nabi-nabi yang menuliskan kesaksiannya mengakibatkan hidupnya kembali iman kepercayaan yang berdasarkan perjanjian.
Yudaisme sejati mulai berkembang setelah orang yahudi pulang dari pembuangan dan membangun kembali bait Allah. Yudaisme mengambil rupa sebagai teokrasi, dengan penyampaian kehendak Allah kepada rakyat melalui perantaraan imamat.

V. KANON PERJANJIAN LAMA
            Urutan kitab-kitab Perjanjian Lama dalam Alkitab masa kini pada umumnya menuruti terjemahan Perjanjian Lama dalam bahasa Yunani yang diselesaikan kira-kira th.150 B.C.(“Septuaginta” atau “LXX” sebab dikerjakan oleh 70 sarjana selama 70 tahun) dan terjemahan Alkitab (Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) dalam bahasa Latin (“Latin Vulgata” kira-kira th.404 A.D.) yang merupakan dua versi Alkitab yang dipakai oleh gereja pada abad-abab pertama.
·         Kitab suci orng yahudi berupa 24 kitab yang di atur dalam tiga bagian besar: Kitab Taurat, kitab para nabi dan kitab-kitab tulisan.
·         Pembagian biasa sekarang: kitab-kitab hukum, kitab-kitab sejarah, kitab-kitab syair. Nabi-nabi besar, nabi-nabi kecil.



BAB II. KITAB-KITAB PENTATEUCH
Isi pentateuch secara ringkas  
        Setiap kitab dari Pentateuch mempunyai keistimewaannya sendiri walaupun juga merupakan bagian dari sejarah yang mulai dari Penciptaan dan berakhir sampai dengan kematian Musa.
1.      Kejadian: Penciptaan dan kejatuhan manusia, sejarah manusia dari Adam sampai dengan Yusuf.
2.      Keluaran: Pelepasan dari Mesir.
3.      Imamat: penjelasan-penjelasan tentang ibadat.
4.      Bilangan: sejarah perjalanan dari Sinai ke dataran Moab.
5.      Ulangan: ikhtisar Hukum Taurat.

1. Kejadian
       Nama kitab ini dalam bahasa aslinya diambil dari kata yang paling pertama dalam Kej.1:1 yang berarti pada mulanya. Terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris memakai istilah bahasa Yunani dengan arti yang sama, yaitu Genesis (permulaan), yang dipakai dalam versi Septuaginta (LXX). Sesuai dengan judul aslinya, kitab ini memang “kitab permulaan”, misalnya:
1.         Permulaan alam semest
2.         Permulaan hidup manusia
3.         Permulaan pernikahan
4.         Permulaan hari sabat
5.         Permulaan dosa
6.         Permulaan rencana keselamatan
7.         Permulaan peradaban
8.         Permulaan suku bangsa/bahasa
       Kitab ini dibagi menjadi dua bagian besar yaitu, bagian Pendahuluan dan bagian Biografis
·           Pendahuluan
             a.       Karya penciptaan
             b.      Kejatuhan manusia
             c.       Sejarah manusia yang berdosa sampai dengan air bah
             d.      Sejarah bangsa-bangsa pertama
·           Biografis
       a.       Abraham
       b.      Ishak
       c.       Yakub
             d.      Yusuf
·         Ajaran:
1.      Allah – dinyatakan sebagai satu-satunya Tuhan dan Raja atas alam semesta. Sebagai Allah yang Mahakuasa Dia menciptakan segala sesuatu melalui Firman-Nya.
2.      Penciptaan – asal mulanya dunia dan segala isinya diterangkan dengan sangat jelas, yaitu berupa hasil pekerjaan Allah sendiri, bukanlah hasil suatu proses perkembangan secara kebetulan saja (evolusi).
3.      Manusia – makhluk yang tertinggi, diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (1:26-27) dengan akal budi, pengetahuan moral, kebebasan untuk memilih.
4.      Dosa – pada hakekatnya berupa pemberontakan terhadap Allah, dimana dengan salah menggunakan kebebasan dan pengetahuan moralnya, manusia menjadi sombong dan ingin menjadi sama dengan Allah (3:4-7).
5.      Keselamatan – benuh doktrin keselamatan mulai muncul segera sesudah manusia jatuh dalam dosa.
6.      Pemilihan dan Perjanjian.

2. Keluaran
       Nama kitab ini diambil dari versi Septuaginta (LXX) yang memberikan judul sesuai dengan tema pokok kitab ini, yaitu Keluaran (bhs.Yunani “exodus”). Kitab Keluaran merupakan sambungan antara riwayat-riwayat kitab Kitab Kejadian dengan kitab-kitab Pentateuch yang menerangkan hal hukum. Didalamnya terdapat sejarah perbudakan bangsa Israel di Mesir setelah kematian Yusuf, kemudian pelepasan mereka agar dapat menjadi umat milik Tuhan sendiri serta melayani dan memuliakan Dia.
·         Peristiwa-peristiwa penting
1.      Pernyataan nama Allah YHWH atau “Yehowah” – “AKU ADALAH AKU” – yang menunjukkan kepribadian Allah yang memungkinkan Dia dapat masuk dalam hubungan kepribadian-kepribadian lain, yaitu manusia.
2.      Paskah yang pertama, yang menjadi pertanda Perjamuan Kudus sebagai peringatan akan pelepasan dari perbudakan/dosa,
3.      Pemberian hukum di gunung Sinai.
4.      Pendirian Kemah Suci sebagai tempat ibadah dan tempat Allah menyatakan diri.

·         Ajaran
a.       Penyataan diri Allah melalui tindakan-tindakan-Nya, melalui kehadiran malaikat-Nya, melalui nama-Nya “Yahweh”, dan melalui mujizat/tindakan supernatural sebagai bukti kehadiran.
b.      Keselamatan – konsep ini dinyatakan melalui beberapa istilah yaitu “melepaskan”, “menuntun keluar”, “membawa keluar”, “membebaskan”, “menebus”.
c.       Perjanjian – di Gunung Sinai, Tuhan mengikat diri-Nya sendiri dalam suatu hubungan Perjanjian dengan bangsa Israel (fas. 19-24).
d.      Hukum- diberikan dalam konteks pengesahan perjanjian antara Tuhan dengan bangsa Israel, untuk menentukan kewajiban-kewajiban Israel sebagai umat Allah.
e.       Kemah Suci – didirikan sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang terperinci dari Allah untuk menjadi tempat dimana Tuhan hadir/diam ditengah-tengah umat-Nya.

3.Imamat
·           Judul dan sifat
       Judul dalam Bahasa Inggris ialah Leviticus yang diambil dari LXX (Septuaginta) dengan arti “Kitab untuk orang Lewi”.kitab ini sebenarnya dimaksudkan khususnya untuk mereka yang mengambil bagian aktif dalam pelayanan sebagai iman, bukan untuk orang Lewi pada umumnya.
·           Penulis
       Tiada dikatakan dalam kitab ini tentang penulisan peraturan-peraturannya. Akan tetapi sering kali dikatakan bahwa peraturan-peraturan tersebut diberikan dengan perantaraan Musa. Maka boleh disimpulkan bahwa peraturan-peraturan tersebut memang dituliskan dengan teliti oleh Musa.
·           Tujuan  dan keistimewaan
       Tujuan langsung dari kitab ini ialah untuk menjelaskan hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang diwajibkan sebagai pedoman hidup bagi orang Israel selaku umat Allah. Terdapat juga peraturan-peraturan untuk pengasingan orang Israel dari bangsa-bangsa lain agar mereka dapat dikhususkan untuk pelayanan Tuhan yang telah menjadikan mereka sebagai umat-Nya sendiri.

4. Bilangan
·           Judul dan Penulis
       Judul asli kitab ini dalam bahasa Ibrani ialah “Di Padang Gurun”, yang diambil dari pasal 1:1.  Menurut tradisi, Musa mengarang kitab ini, dan memang banyak keterangan tentang dia terkandung didalamnya.
·           Tujuan
        Kitab Bilangan, sama seperti kitab Keluaran, menggabungkan hal-hal sejarah dengan peraturan-peraturan hukum.

4. Ulangan
·           Judul dan Penulis
       Diantara orang Yahudi kitab Taurat yang kelima ini dikenal sebagai “inilah perkataan-perkataan” atau hanya “perkataan-perkataan”, seperti dalam fas.1:1. Tradisi orang Yahudi dan tradisi orang Samaria setuju bahwa kitab Ulangan dikarang oleh Musa.


·           Tujuan
       Pertama-tama dia mengingatkan mereka akan perbuatan-perbuatan Allah yang besar untuk menolong mereka; kemudian dia menggariskan rencana Allah tentang undang-undang dasar negara baru yang akan mereka bangun di Kanaan, yaitu suatu teokrasi yang dipimpin oleh dan berpusat pada Tuhan.































BAB III. KITAB-KITAB SEJARAH

       Dalam Kitab Suci orang Yahudi, catatan-catatan sejarah Israel termuat dalam dua bagian: pada bagian Nabi-nabi(Nebhim), terdapat Yosua, Hakim-hakim, I&II Samuel, I&II Raja-raja; pada bagian kitab-kitab(kethubim), terdapat I&II Tawarikh, Ezra dan Nehemia, Rut dan Ester.
1.Yosua
·           Judul dan Penulis
        Kitab ini dinamakan sesuai dengan tokoh utamanya, yaitu Yosua bin Nun. Menurut tradisi orang Yahudi sebagian besar kitab ini merupakan karangan Yosua sendiri, walaupun identitas penulis tidak pernah disebutkan dalam Alkitab. Kitab ini menceritakan sejarah Israel mulai dari kematian Musa, melalui penaklukan tanah Kanaan, sampai dengan kematian Yosua.
·           Mengapakah penduduk asli tanah Kanaan harus dilenyapkan?
       Kunci pemecahan masalah ini ialah pengertian bahwa perintah Tuhan itu mempunyai dua segi. Yang pertama, pemusnahan penduduk Kanaan itu merupakan suatu tugas pelayanan bagi umat Israel sebagai alat Tuhan untuk menghukum kejahatan orang tersebut. Yang kedua, pemusnahan orang Kanaan diperlukan sebagai penjagaan terhadap kemurnian iman bangsa Israel.

2. Hakim-Hakim
·           Judul dan penulis
       Judul kitab ini ditemukan dari gelar/panggilan yang diberikan kepada pemimpin-pemimpin yang diangkat oleh Tuhan untuk memerintah bangsa Israel antara zaman Yosua dan zaman raja-raja. Belum dapat dipastikan apakah kitab ini dikarang oleh satu orang saja atau oleh beberapa orang. Ada beberapa  sarjana yang berpendapat bahwa kitab ini ditulis oleh Samuel, beberapa tahun sesudah Saul menjadi raja.
·           Tujuan
       Tujuan penulis dalam mengarang kitab ini ialah bukan saja memberi peringatan kepada generasi-generasi berikut bahwa kemunduran rohani menyebabkan kemerosotan moral dan kekalahan militer, melainkan juga untuk mencatat kesetian Tuhan yang terus-menerus dalam menepati janjiNya dan memelihara umatNya supaya dapat melayani Dia dikemudian hari.

3. Rut
·           Penulisan
       Menurut tradisi mereka , orang Yahudi percaya bahwa Samuel menulis kitab ini,tetapi tidak ada buktinya. Ada dua pendapat utama dalam hal ini: Pertama Kitab ini ditulis pada zaman pemerintahan Daud. Kedua kitab ini ditulis pada zaman Ezra-Nehemia.
·           Sifat dan tujuan
       Kitab Rut sebagai sebuah kisah cinta, mengingatkan kita bahwa walaupun masa Hakim-hakim merupakan masa kesedihan terus-menerus oleh karena kemurtadan Israel, namun pada beberapa saat dan di pelbagai tempat masih terdapat orang yang sungguh mengasihi Tuhan dan sesamanya.
       Tujuan utama kitab ini, kalau dipandang dari segi sejarah, ialah untuk memberi penjelasan mengapa seorang yang bukan orang Israel asli disebutkan dalam silsilah keluarga Daud di bagian-bagian Alkitab.


4. I&II Samuel
·           Judul Penulis dan Waktu Penulisan
       Dalam Kitab Suci orang Yahudi, kitab I&II Samuel dulu merupakan satu kitab saja. Nama Samuel memang sangat tepat untuk kitab-kitab ini oleh karena dialah tokoh terpenting dalam fasal-fasal pertama. Beberapa pengritik sudah berusaha untuk membuktikan bahwa kitab Samuel ditulis/disusun oleh lebih dari satu orang.
·           Tujuan
       Kitab-kitab ini mengisahkan sejarah Israel mulai dari akhir masa Hakim-hakim sampai dengan tahun-tahun terakhir Daud, raja Israel yang kedua dan yang terbesar.
·           Keistimewaan
1.    Permulaan dan pendirian Kerajaan Israel
2.    Permunculan golongan nabi
3.    Penyimpangan-penyimpangan pemimpin negara dari hukum Taurat mengakibatkan kesusahan bagi orang lain.

5. I&II Raja-Raja
·           Judul
       Dalam Kitab Suci orang Yahudi, kitab-kitab ini disebut “Raja-raja” dan pada mulanya merupakan satu kitab saja. Dalam terjemahan bahasa Inggris, I dan II Raja-raja digolongkan sebagai kitab “sejarah”, tetapi dalam Kitab Suci orang Yahudi kitab-kitab ini merupakan kitab yang ke-empat dari bagian Nabi-nabi yang terdahulu. Jadi sejarah yang dituliskan dalam kitab ini adalah sejarah sebagaimana dipandang dengan kacamata seorang nabi.

·           Penulis
       Penulis kitab ini tidak disebutkan dalam Firman Tuhan. Menurut tradisi Yahudi, nabi Yeremia adalah penulisnya, dan pada pandangan pertama teori ini agak menarik sebab bagian II Raja-raja 24:18 – 25:30 terdapat juga dalam kitab Yeremia fas.52, sedangakan dari beberapa aspek lain juga dapat dikatakan bahwa pendirian penulis Raja-raja agak harmonis dengan pendirian penulis Yeremia. Berbicara tentang “seorang penulis” mungkin agak kurang tepat, sebab jelas bahwa bagian-bagian tertentu dari kitab ini diambil dari sumber-sumber yang lebih tua.
·           Tujuan
       Kitab ini menceritakan sejarah umat Allah mulai dari akhir pemerintahan Daud (kira-kira th.970 B.C.), melalui masa kemakmuran Salomo dan perpecahan Israel dari Yehuda, sampai dengan keruntuhan Kerajaan Utara pada th.722 B.C., keruntuhan Yerusalem pada th.586 B.C. dan permulaan masa pembuangan.
·           Susunan
a.     Masa Pemerintahan Salomo
b.     Kerajaan Terpisah
c.     Kerajaan Yehuda sampai dengan Pembuangan

6. I&II Tawarikh
·           Judul
       Sekali lagi, dalam Kitab Suci orang Yahudi kedua kitab ini dijadikan satu, dengan judul “Kejadian-kejadian dahulu kala”. Kemudian dalam versi LXX kitab itu dibagi menjadi dua, dan dalam versi Latin Vulgata diberi judul yang sekarang ini, yaitu “I & II Tawarikh”.
·           Penulis dan Waktu Penulisan
       Menurut tradisi Yahudi penulis kitab ini adalah Ezra, dan juga beberapa faktor yang mendukung pendapat itu – misalnya, gaya bahasa dan gaya penulisan baik kitab Tawarikh maupun kitab Ezra-Nehemia (yang mana ada kemungkinan semua kitab itu dikarang oleh satu orang) cocok sekali dengan zaman Ezra (th.450-400 B.C).
·           Tujuan
       Selain bertujuan untuk mencatat sejarah Israel, juga dapat dilihat dalam kitab Tawarikh suatu tujuan lagi yang dinyatakan melalui baik hal-hal yang penulis tambahkan pada bahan kitab Samuel dan Raja-raja yang diabaikannya.
·           Susunan
a.      Silsilah-silsilah
b.      Masa Pemerintahan Daud
c.      Masa Pemerintahan Salomo
d.      Raja-raja Yehuda

7. Ezra dan Nehemia
·           Hubungan kedua kitab:
       Kesimpulan yang paling gampang diterima ialah bahwa Ezra dan Nehemia adalah penulis kitab yang memakai nama mereka masing-masing dan bahwa mereka adalah orang sezaman.
·           Latar Belakang Historis:
       Kerajaan Babel akhirnya dijatuhkan pada th.539 B.C oleh orang Media-Persia(Dan.5) Koresy, raja Persia, mengambil sikap yang lain sama sekali dengan raja-raja Asyur dan Babel. Kitab Hagai dan Zakharia juga cukup banyak memberi keterangan tambahan tentang zaman Ezra-Nehemia itu, sedangkan kitab Maleakhi (yang waktu penulisannya belum dapat ditentukan dengan pasti) barangkali memberi keterangan tentang keadaan di Palestina pada umumnya sebelum kedatangan Ezra dan Nehemia.
·           Soal Urutan Kronologis:
       Masalah yang sudah lama dipersoalkan sarjana-sarjana Alkitab ialah tahun berapakah Ezra memulai pekerjaannya di Yerusalem.
·           Ezra dan Yudaisme (agama Yahudi)
       Ezra menjadi “bapa Yudaisme”, dan cara hidup yang dirintisnya itu yang berpusat pada pengabdian teguh akan Torah

8. Ester
·           Latar Belakang:
       Cerita kitab ini terjadi di kota Susan, Ibu kota kerajaan Persia pada zaman Ahasyweros (Sasta I), yang menyusul Koresy dan Darius sebagai raja.
·           Penulis:
       Menurut tradisi Yahudi, kitab ini dikarang oleh beberapa pemimpin agama Yahudi yang diatur oleh Nehemia kira-kira th.400 B.C
·           Waktu Penulisan:
1.      Pendapat tradisional bahwa kitab ini ditulis menjelang akhir abad ke-5 B.C(antara th.450-400 B.C)
2.      Kitab Ester ditulis menjelang akhir abad ke-4 B.C (antara th.350-300)
3.      Pendapat bahwa kitab Ester ditulis kira-kira th.125 B.C.

BAB VI. KITAB-KITAB SYAIR
Dari lima kitab syair, hanya Kidung Agung yang tidak mengandung tulisan-tulisan “hikmat”. Tulisan hikmat adalah hasil renungan dan pengalaman penulisnya. Prinsip kebenaran tidak diberikan secara langsung melainkan harus disimpulkan sendiri oleh pembacanya.
1. Ayub
Susunan kitab Ayub adalah:
·         penderitaan Ayub (1—2)
·          perdebatan antara Ayub dengan kawan-kawannya (3—31)
·          pembicaraan Elihu (32—37)
·         jawaban Tuhan pada Ayub (38—42:6)
·         pemulihan keadaan Ayub (42:7—17).
Sedangkan ajaran kitab ini adalah pencobaan dan penderitaan tidak hanya disebabkan oleh keadaan hidup, lingkungan, orang lain, atau diri sendiri melainkan iblis juga berusaha menjatuhkan orang saleh; dosa manusia terbesar adalah kesombongan; salah satu penyebab penderitaan adalah dosa manusia (walau ada sebab-sebab lain). Kadang Tuhan mengizinkan anak-anak-Nya menderita untuk menguatkan iman; iblis adalah pendusta; Allah Mahakuasa dan berdaulat; Ayub menjadi gambaran Yesus.
Mazmur
Kitab Mazmur adalah kumpulan nyanyian dari beberapa orang. Kitab Mazmur dibagi menjadi lima bagian yaitu bagian pertama (1—41), bagian kedua (42—72), bagian ketiga (73—89), bagian keempat (90—106), bagian kelima (107--150).

Mazmur sendiri terdiri dari beberapa golongan yaitu:
·         mazmur doa (17,25,43,86,88)
·         puji-pujian 33,47,95, dsb)
·          pertobatan (32,38,51)
·         doa syafaat (77,80,122)
·         pengakuan iman (19,93,96,99,104)
·         khotbah (78,112,113,119)
·          kutuk (35,58,59,109)
·         problem moral (49,73)
·         dan Mazmur Mesianik (22,45,110)
 Sedangkan tema-tema pokoknya adalah tentang Allah, kutuk atas musuh, hidup sesudah mati, dan ajaran tentang Mesias,

Amsal
Arti dari Amsal adalah melambangkan atau menyerupai. Kitab Amsal berisi ucapan hikmat dari guru-guru yang ingin menerapkan prinsip-prinsip hukum Allah dalam hidup manusia. Jadi Amsal pada dasarnya adalah perumpamaan dari manusia sehingga walaupun pada umumnya benar, tetapi tidak selalu benar.
Susunan kitab Amsal adalah:
·         pendahuluan (1:1—7)
·         ajaran tentang hikmat (1:8—9:18)
·          kumpulan Amsal salomo pertama (10:1—22:16)
·         perkataan orang bijak (22:17—24:16)
·          kumpulan Amsal Salomo kedua (25—29)
·          perkataan Agur (30)
·          perkataan Lemuel (31:1-9)
·         lampiran: istri yang sempurna (31:10-31)
Sedangkan ajaran pokok Amsal adalah tentang takut akan Allah, nasihat hikmat dsb.

Pengkhotbah
Maksud dari kitab pengkhotbah adalah mencari arti kehidupan. Tujuan kitab ini adalah menghancurkan ketergantungan manusia pada dunia materi dan hanya bergantung pada Allah saja. Susunan dari kitab Pengkhotbah adalah sbb:
·         pendahuluan (1:1-11)
·          kesia-siaan segala sesuatu (1:12—6:12)
·          kelakuan yang bijaksana (7:1—12:8)
·          penutup (12:9-14)

Kidung Agung
            Kitab Kidung Agung menekankan akan hal cinta kasih. Selama berabad-abad kitab ini ditafsirkan sebagai kiasan mengenai cinta kasih Kristus akan gereja-Nya. Sementara ada pendapat bahwa kitab ini seharusnya ditafsirkan secara harafiah. Dengan demikian tujuan kitab ini menunjukkan kebaikan dan keindahan aspek cinta kasih yang sejati antara pria dan wanita.
 BAB V PENGANTAR KITAB-KITAB PARA NABI
            Tulisan nubuat terdapat dalam seluruh Perjanjian Lama, bahkan di seluruh Alkitab. Musa diakui sebagai nabi pertama dan menjadi teladan bagi nabi-nabi yang berikutnya. Dari satu segi kelihatannya nabi mempunyai kuasa untuk merubah sejarah menurut rencana Allah. Sebenarnya hal ini harus dilihat sebagai Allah memakai sejarah dalam melaksanakan kehendak-Nya.
Arti dari nubuat adalah suatu penyingkapan melalui manusia, yang memakai kata-kata lisan atau tertulis untuk menyampaikan penyataan tentang Allah dan menerangkan kehendak-Nya kepada manusia. Dalam arti yang lebih luas, benda, kejadian, dan adat dapat juga merupakan nubuat secara simbolis. Misalnya ular tembaga dapat ditafsirkan sebagai nubuat akan salib.

Jabatan Nabi
            Pada mulanya jabatan nabi dilaksanakan oleh para imam dari suku Lewi. Tetapi dalam perkembangannya, Tuhan membangkitkan jabatan nabi tidak hanya berasal dari suku Lewi saja melainkan juga dari suku-suku yang lain. Karakteristik seorang yang menjabat sebagai nabi adalah mempunyai hubungan istimewa dengan Tuhan sebagai orang yang terpanggil dan berhak untuk berbicara atau bertindak atas nama Allah; kesetiaan utamanya hanya kepada Tuhan; dan tidak akan tertipu oleh apa yang terlihat oleh mata lahiriah.

Fungsi Nubuat dan Nabi dalam masyarakat Yahudi
1. Mendorong umat Allah agar bersandar pada rahmat dan kuasa Tuhan saja.
2. Mengingatkan umat Allah bahwa berkat dan keselamatan tergantung pada kesetiaan mereka dalam melaksanakan kewajiban perjanjian dengan Tuhan.
3. Menghibur umat Allah tentang masa depannya.
4. Nubuat merupakan semacam materai atas kewibawaan Firman Tuhan melalui nubuat yang digenapi
Skema pelayanan para nabi
1. Periode kemerosotan sebelum pembuangan:
·         Abad ke-9 S.M.: Yoel (?), Obaja (?)
·         Abad ke-8 S.M.: Hosea, Amos, Yunus, Yesaya, Mikha
·         Abad ke-7 S.M.: Bahum, Zefanya, Yeremia, Habakuk
2. Periode pembuangan:
·         Abad ke-6 S.M.: Daniel, Yehezkiel, Obaja (?)
3.Periode pasca pembuangan:
·         Abab ke-6 s/d ke-5 S.M : Hagai, Zakharia, Maleakhi, Obaja (?)
Mereka bernubuat kepada:
·         Kerajaan Israel: Amos, Hosea
·         Kerajaan Yehuda: Yoel, Mikha, Zefanya, Habakuk, Yeremia, Hagai, Zakharia, Maleakhi
·         Babel (orang Yahudi di pembuangan): Daniel, Yehezkiel
·         Niniwe: Yunus, Nahum
·         Edom: Obaja






Bab VI: Nabi-Nabi Besar

Yesaya
            Nabi Yesaya hidup dalam masa yang genting bagi bangsa Israel pada abad ke-8 S.M. Yesaya menyaksikan kajatuhan dan hilangnya 10 suku yang merupakan Kerajaan Utara. Yesaya terpanggil menjadi nabi pada tahun matinya raja Uzia (6:1), yaitu kira-kira tahun 740 S.M. Kerajaan Yehuda mengalami kemakmuran pada masa raja Uzia dan Yotam. Namun pada masa raja Ahaz, kerajaan Yehuda dijajah oleh Asyur dan kerajaan Israel runtuh pada tahun 722 S.M.
Susunan kitab Yesaya adalah sbb: penghukuman Allah (1—35); peranan Yesaya pada zaman raja Hizkia (36—39); pembebasan dan pemulihan umat Allah (40—66). Sedangkan ajaran kitab ini adalah sangat menkankan kekudusan Allah; penghukuman Tuhan bagi bangsa Israel dan bangsa-bangsa kafir; menyhatakan konsep keselamatan bagi sisa bangsa Israel yang masih setia; mengajarkan syarat-syarat untuk penebusan Israel.

Yeremia
            Yeremia adalah seorang keturunan imam. Masa pelayanannya meliputi 40 tahun dengan lima orang raja (Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin, Zedekia). Kerajaan Yehuda dikuasai Mesir pada pemerintahan raja Yosia (609 S.M.). empat tahun kemudian Mesir dikalahkan Nebukadnezar, raja Babel. Akibat pemberontakan Yehuda, Yerusalem ditaklukkan dan sebagian pemimpinnya dibuang ke Babel. Sepuluh tahun kemudian, kerajaan Yehuda memberontak sehingga sekali lagi Yerusalem diserang dan diruntuhkan tentara Babel. Sebagian besar warga Yehuda dibuang ke Babel. Selama itu pula Yeremia mencela tindakan raja Yehuda tetapi tidak didengar.
Susunan kitab ini adalah sbb: panggilan dan berita Yeremia (1—18); Yeremia menghadapi pemimpin-pemimpin Yehuda (19—29); pengharapan akan pemulihan (30—33); keruntuhan kerajaan Yehuda (34—39); nubuat-nubuat tentang bangsa kafir (46—51); kesudahan kerajaan Yehuda (52).

Ratapan
            Kitab Ratapan ditulis sekitar tahun 580 s/d 550 S.M., tidak lama setelah keruntuhan kerajaan Yehuda. Kitab ini melukiskan pergumulan dan reaksi orang Yahudi terhadap penderitaan dan hukuman mereka. Hasil penyelidikan mereka kemudian dicurahkan kepada tuhan dalam doa. Mereka sadar bahwa Allah adil dan mereka layak dihukum karena berdosa pada-Nya.
Susunan kitab ini adalah sbb:
·         Ratapan pertama (1:1—22)
·         Ratapan kedua (2:1—22)
·         Ratapan ketiga (3:1—66)
·         Ratapan keempat (4:1—22)
·         Ratapan kelima (5:1—22)

Yehezkiel
            Nabi Yehezkiel adalah penulis kitab ini. Kitab ini ditulis mulai tahun kelima masa pembuangan (593 S.M.) sampai dengan tahun ke-27. Susunan kitab ini adalah
·         Dosa Israel dan penghukuman Tuhan (1—24)
·         nubuatan-nubuatan terhadap bangsa kafir (25—32)
·         pemulihan Israel (33—48).
            Ada tiga ajaran kitab ini yaitu mengenai Allah, manusia dan bangsa. Yehezkiel memberikan pengertian baru tentang sifat Allah yaitu Allah yang dekat kepada manusia dalam hidup dan sekaligus Allah yang “transenden”. Dalam hal manusia, Yehezkiel menekankan tanggung-jawab perorangan. Terhadap bangsa, Yehezkiel mengajarkan bahwa sifat kekudusan Allah merupakan jaminan akan pemulihan Israel.

Daniel
            Pendapat tradisional mengatakan bahwa Daniel adalah penulis kitab ini. Tujuan utama kitab ini adalah untuk menegaskan kebenaran bahwa walupun umat Allah sering diperlakukan buruk oleh kekuasaan duniawi, namun Tuhan-lah yang berkuasa dan berdaulat serta menentukan sejarah setiap orang dan bangsa. Selainitu ada juga ajaran tentang kebangkitan, kuasa doa bersama, dan pengajaran tentang malaikat dan kuasa rohani yang berjuang untuk menguasai dunia.
Susunan kitab ini adalah
·         cerita-cerita historis berhubungan dengan Daniel dan kawan-kawannya (1—6)
·         penglihatan-penglihatan daniel tentang waktu-waktu yang akan datang (7—12).





BAB VII: NABI-NABI KECIL

Hosea
Pelayanan Hosea paling sedikit selama 30 tahun, mungkin dimulai pada akhir pemerintahan Yerobeam II (782 s/d 753 S.M.) dan berakhir pada keruntuhan Samaria pada tahun 722 S.M. Keadaan waktu itu adalah bangsa Israel sudah jauh dari ibadah yang murni. Penyembahan kepada berhala dan upacara yang disertai percabulan menjadi hal yang biasa.
Susunan kitab ini adalah:
·         Mengenai hubungan Israel dengan Allah (1—3)
·         Dosa mengakibatkan penghukuman (4—10)
·         Keseganan Allah untuk menghukum umat-Nya (11—14:1)
·         Pertobatan mengakibatkan berkat (14:2—10).
Dengan demikian, ajaran kitab ini adalah mengenai perjanjian Allah dan Israel yang digambarkan seperti hubungan perkawinan; dosa mengakibatkan penghukuman; dosa disebabkan mereka kurang mengenal Allah dan kekudusan-Nya; bagi yang bertobat, ada pemulihan dari Tuhan.

Yoel
Yoel berarti “Yehowah adalah Allahku”. Peristiwa yang mendasari pelayanan Yoel adalah beberapa bencana alam. Yoel menafsirkan hal itu sebagai tanda murka Allah yang mendorong umat-Nya kepada pertobatan.
Susunan kitab ini adalah:
·         Tentang bencana alam (1:1—20)
·         Wabah belalang sebagai lambang (2:1—27)
·         Hari-hari terakhir (2:28—3:21).
Ajaran kitab ini adalah bahwa pertobatan harus sungguh-sungguh; keselamatan dari iman dan anugerah; tanda-tanda yang menyertai hari Tuhan.

Amos
Nabi Amos hidup dalam masa pemerintahan raja Uzia di Yehuda dan pada masa pemerintahan raja Yerobeam II di Israel. Walaupun Amos berasal dari kerajaan Yehuda di bagian Selatan, dia bernubuat pada kerajaan Israel di Utara. Pada masa itu cara hidup mewah menjadi gaya rakyat Israel. Hal ini diikuti kemerosotan standar moral dan keagamaan.
Susunan kitab ini adalah:
·         Nubuat terhadap bangsa-bangsa (1—2)
·         Nukuman atas Israel (3—6)
·         Penglihatan-penglihatan tentang penghukuman Israel (7—9)
Ajaran utama Amos adalah menegaskan hukuman sebagai ciri utama hari Tuhan. sedangkan tema-tema lainnya adalah tentang Allah, Israel, ibadah, keadilan, dan pengharapan.

Obaja
Nama Obaja berarti “hamba Yehowah”. Sedangkan kapan tepatnya penulisan kitab ini tidak begitu jelas karena ada tiga pendapat utama tentang waktu penulisannya. Sejarah kebencian antara orang Yehuda dan orang Edom sudah terjadi sejak berabad-abad yang lalu. Edom membantu Babel menyerang Yerusalem, tetapi tidak begitu lama mereka sendiri diusir dari tanah mereka oleh suku-suku yang lain.
Susunan kitab ini adalah:
·         Tentang hukuman atas edom (1—14)
·         Hukuman atas segala bangsa (15—16)
·         Pemulihan Israel (17—21).
Berita utama nabi Obaja adalah hukuman Allah atas bangsa-bangsa. Tujuan akhir hukuman Allah adalah untuk menyatakan bahwa “Tuhanlah penguasa kerajaan”.

Yunus
Penulisan kitab ini agaknya dilakukan dalam abad ke-8 S.M., sebelum keruntuhan kerajaan Israel pada tahun 722 S.M.
Susunan kitab ini adalah:
·         Panggilan Tuhan: ketidaktaatan Yunus (1)
·         Pemeliharaan Tuhan: penyelamatan Yunus (2)
·         Panggilan Tuhan diperbaharui: ketaatan Yunus (3)
·         Kasih sayang Tuhan: teguran bagi Yunus (4)
Sedangkan ajaran utama kitab ini adalah keselamatan dari Allah tidak hanya dimaksudkan bagi umat Israel tetapi juga bagi bangsa-bangsa lain. Selain itu ketidak-taatan Yunus juga dilihat sebagai lambang teguran Allah kepada bangsa Israel karena kegagalan mereka untuk memberitakan Tuhan yang sejati kepada bangsa-bangsa lain.
Mikha
Mikha melayani di kerajaan Yehuda pada masa pemerintahan raja Yotam, Ahas, dan Hizkia. Mikha memperingatkan Samaria dan Yerusalem atas korupsi yang terjadi di tengah mereka.
Susunan kitab ini adalah:
·         Tentang hukuman atas Israel dan Yehuda (1—3)
·         Masa kemuliaan yang akan datang (4—5)
·         Penghukuman dan pemulihan (6—7).
Mikha menekankan sifat keadilan Allah dan hukuman Allah, memusatkan perhatiannya pada ketidak-adilan yang dijalankan oleh rakyat umum, memberitakan Mesias yang akan melepaskan bangsa-Nya dari penindasan dan ketidak-adilan serta mempersatukan kembali mereka yang dalam pembuangan.

Nahum
Nama Nahum berarti “penghiburan atau belas kasihan”. Nahum menubuatkan penghukuman Allah atas Niniwe. Nubuatan ini dilakukan sekitar 100 tahun setelah pelayanan nabi Yunus karena mereka sudah melupakan Allah dan kembali pada dosa dan kejahatan yang mereka lakukan dulu.
Susunan kitab ini adalah:
·         Murka Allah terhadap Niniwe (1)
·         Kemusnahan Niniwe (2)
·         Dosa mengakibatkan kehancuran (3)
Ajaran kitab Nahum adalah Allah yang digambarkan sebagai Allah yang cemburu dan pembalas, mencela dosa kekerasan militer yang kejam, dan pada akhirnya orang Yehuda akan menang pada waktu tuhan menghukum musuh-musuh mereka.

Habakuk
Nama Habakuk berarti “memeluk” atau “bergulat”. Hal ini cocok dengan pergumulan Habakuk tentang keadilan Tuhan dalam dunia di mana kelihatannya orang jahat berhasil sedangkan orang benar menderita.
Susunan kitab Habakuk adalah:
·         Pengaduan Habakuk dan jawaban Allah yang pertama (1:1--11)
·         Pengaduan Habakuk dan jawaban Allah yang kedua (1:12—2:5)
·         Ucapan-ucapan celaka terhadap orang Babel (2:6--20)
·         Penglihatan tentang hukuman Allah (3:1—19).
Ajaran kitab ini adalah Allah menjawab Habakuk bahwa pada akhirnya kesombongan akan menjatuhkan Babel, sedangkan orang benar akan selamat; kejahatan akan gagal walau nampak menang untuk sementara waktu; berhala tidak berkuasa sama sekali; Tuhan sebagai hakim yang Mahakuasa dan kepercayaan pada-Nya merupakan kekuatan yang sejati bagi manusia walau di tengah-tengah kesulitan.

Zefanya
Zefanya adalah satu-satunya nabi yang dapat diketahui dengan pasti merupakan keturanan raja. Yosia bernubuat pada masa pemerintahan Yosia (640—609 S.M.). Kitab Zefanya mempunyai tema tentang penghukuman, pembaharuan dan nubuat. Pada waktu itu kehidupan moral dan agama sudah mengalami kemerosotan besar setelah kematian raja Hizkia pada tahun 687 S.M. Anaknya, raja Manasye mendirikan kembali mezbah Babel yang diruntuhkan oleh Hizkia. Sedangkan orang yang menyembah Yehowah mengalami aniaya maupun kematian. Manasye bertobat sebelum kematiannya, tetapi anaknya Amon membiarkan penyembahan berhala itu. Pada generasi berikutnya yaitu raja Yosia, keburukan sudah mencapai segala lapisan masyarakat.
Susunan kitab Zefanya adalah:
·         Tentang hari Tuhan bagi Yehuda (1:1—2:3)
·         Hari Tuhan bagi bangsa-bangsa (2:4—15)
·         Hari Tuhan bagi Yerusalem (3:1—8)
·         Hari Tuhan untuk sisa-sisa Israel (3:9—20).
Hagai
Hagai dan Zakharia adalah nabi-nabi pertama yang melayani pada zaman pasca pembuangan. Pada zaman Hagai, kerajaan Yehuda yang dijajh oleh Persia mengalami penghentian bantuan dari raja Koresy dan anaknya raja Kambyses (530—522 S.M.) Mungkin hal ini yang membuat pembangunan Bait Suci di Yerusalem tidak dilanjutkan. Beberapa pemberontakan membuat kesulitan ekonomi dan ditambah masa kelaparan yang berturut-turut membuat pekerjaan Allah diabaikan. Tujuan pelayanan Hagai adalah mendorong pembangunan Bait Suci dan pembaharuan hidup masyarakat dalam hal rohani. Jadi tugas Hagai adalah menyakinkan penduduk Yerusalem dan Yudea bahwa ketaatan kepada Tuhan akan menjamin damai sejahtera dan kemakmuran.
Susunan kitab ini adalah:
·         Firman yang pertama: Tantangan untuk meneruskan pekerjaan Tuhan (1:1—2:1a)
·          Firman yang kedua: Hiburan bagi pekerja-pekerja yang kecewa (2:1b—10)
·         Firman yang ketiga: Janji berkat bergantung atas ketaatan (2:11—20)
·         Firman yang keempat: Dorongan dan hiburan bagi Zerubabel (2:21—24)
Zakaria
Latar belakang nabi Zakharia sama persis dengan nabi Hagai. Zakharia dipanggil untuk memberikan pimpinan rohani dengan tujuan memperbaharui masyarakat, mengingatkan akan tujuan yang sebenarnya dan mendorong untuk memenuhi kewajibannya menjadi kesaksian yang hidup kepada bangsa-bangsa lain.
·         Bagian pertama kitab (1—8) dimaksudkan untuk diterapkan secara langsung berhubung dengan pembangunan Bait Allah dan kota Yerusalem serta pembaharuan masyarakat Yahudi.
·         Bagian kedua (9—14) terdiri dari nubuat-nubuat yang berhubungan dengan Mesias dan pelayanan-Nya dalam mendirikan kerajaan Allah sebagai tujuan akhir pemulihan bangsa Yahudi.
Susunan kitab Zakharia adalah:
·         Tentang penglihatan-penglihatan yang berhubungan dengan keadaan setempat (1—8)
·         Penglihatan-penglihatan tentang Mesias (9—14).


Maleakhi
Maleakhi bararti “utusanku”. Maleakhi melayani 60 tahun setelah nabi Hagai dan nabi Zakharia. Tujuan nabi Maleakhi yang utama adalah untuk mengembalikan orang Yahudi kepada hubungan yang baik dengan Allah. Metode yang digunakan adalah menunjukkan secara teliti sebab-sebab penderitaan jasmani dan kemerosotan rohani. Maleakhi juga menunjukan langkah-langkah yang diperlukan agar kehidupan masyarakat diperbaharui.
Susunan kitab ini adalah
·         Kasih Tuhan kepada Israel (1:1—5)
·         Celaan terhadap para imam (1:6—2:9)
·         Perkawinan campuran dan perceraian (2:10—16)
·         Penyucian melalui penghukuman (2:17—3:5)
·         Persembahan persepuluhan (3:6—12)
·         Kemenangan orang benar pada hari Tuhan (3:13—4:6)







KEKUATAN DAN KELEMAHAN BUKU
Kekuatan
Sebagai buku pengantar Perjanjian Lama, buku ini sangat membantu pembaca “masyarakat awam” karena di susun dengan singkat dan padat. Sehingga pembaca “masyarakat awam” mendapatkan informasi berupa poin-poin penting tentang perjanjian lama.
Kelemahan
          Sebaliknya, karena disusun dengan singkat dan padat. Buku ini akhirnya tidak banyak membantu apabila dijadikan sumber informasi bagi mahasiswa yang sedang mendalami kitab Perjanjian lama.

KESAN
Tersurat         Pada mulanya, bahan tersebut hanya direncanakan sebagai pegangan untuk mahasiswa beliau, tetapi atas dorongan rekan sepelayanan beliau di Seminari Alkitab Asia Tenggara akhirnya bahan ini dipersiapkan untuk diterbitkan dalam bentuk buku”
Tersirat          Buku ini di terbitkan sabagai bentuk kepedulian Pengarang dan rekan pelayanannya. Kasih adalah motivasi utama buku ini di terbitkan. Amin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar