TUGAS MATA KULIAH PEMBIMBING PERJANJIAN LAMA
Oleh Jonathan J Sumangkut
PENDAHULUAN
·
Latar belakang buku ini di tulis – Seorang dosen di Seminari Alkitab
Asia Tengggara (SAAT), yang bertahun-tahun ditugaskan untuk mengajarkan mata
kuliah Pengantar Perjanjian Lama, menyadari bahwa tidak banyak bahan dibidang
studi ini yang telah diterbitkan dalam bahasa Indonesia. Oleh karna itu beliau
mulai menyusun bahan-bahan yang dapat memberikan pengertian dasar mengenai
pembentukan, isi dan pokok Perjanjian Lama. Pada mulanya, bahan tersebut hanya
direncanakan sebagai pegangan untuk mahasiswa beliau, tetapi atas dorongan
rekan sepelayanan beliau di Seminari Alkitab Asia Tenggara akhirnya bahan ini
dipersiapkan untuk diterbitkan dalam bentuk buku. Berikut informasi buku
tersebut;
·
Judul buku : Pengenalan Perjanjian Lama,
·
Pengarang : Pdt, Denis Green LL.B,B.D.
·
Tebal
buku : v, 121 halaman 23 cm
·
Penerbit
: Gandum Mas, cetakan 12 tahun
2008
· Tokoh-tokoh yang berperan penting buku
ini diterbitkan – Pengarang buku ini adalah Pdt, Denis Green LL.B,B.D. Beliau adalah dosen di Seminari Alkitab
Asia Tenggara (SAAT). Beliau dibantu oleh Dr,
John H. Steward
Ph.D.,B.D yang menyumbang bahan mengenai penulisan
kitab-kitab Pentateuch; Ny .Laurian Gill
B.A.,Dip.Lib., B.D., yang meminjamkan bahan kuliah Pengantar Perjanjian
Lama miliknya; Bp. Haris Sunardi B.A. sebagai konsultan Bahasa; Pdt. Yakub susabda, S.Th., M.C.E., M.Th.
pemberi nasehat dan dorongan kepada Pengarang; Ny. Carol Green sebagai pengetik
naskah; dan Gandum Mas sebagai Penerbit buk
BAB I. LATAR BELAKANG
I. ILMU BUMI PERJANJIAN LAMA
Berdasarkan peta, dapat diketahui
bahwa kejadian-kejadian dalam Perjanjian Lama meliputi;
·
Timur Kuno (Sabit Subur); Daerah kejadian-kejadian
Perjanjian Lama pada garis besarnya termasuk lembah utara dan delta/beting
sungai Nil,semenanjung Sinai, Negara-negara Palestina, Fenisia, Aram (Siria),
lembah-lembah singai Efrat. Tigris, dan Negara Persia (Iran). Sekarang seluruh daerah
yang luas itu disebut “Sabit Subur” (Fertile Crescent).
1.
Penduduknya
mendiami daerah yang berbentuk seperti dua garis memanjang yang merupakan
lengan dari pada sudut, dengan ujung sudut itu terletak didekat mata air
sungai Efrat. Garis timur dari sudut tersebut menuju kearah Selatan melalui
lembah Efrat sampai ke Teluk Persia.
2.
Kedua
sistem-sungai yang besar, yaitu sungai Nil(bagian barat daya) dan
Efrat-Tigris(bagian timur laut) memungkinkan tanah datar yang luas dan
berpengairan.
3. Dibandingkan dengan kerajaan-kerajaan
yang kuat itu(Mesir,Asyur,Babel,Persia), Israel kelihatan kecil dan tidak
berdaya, bahkan tidak berarti bagi pandangan duniawi. Akan tetapi Israel telah
menandai dan mempengaruhi sejarah dunia dari segi agama dengan cara yang tidak
tercapai oleh kerjaan-kerajaan yang lain itu.
·
Palestina Tanah palestina atau Kanaan adalah
daerah yang terletak di antara Lautan Tengah sebagai Batas dan Padang Gurun
Arab sebagai batas Timur. Batas Utara
dan Selatan tidak ditetapkan dengan pasti, tetapi kira-kira sesuai dengan
ucapan yang sering kali terdapat dalam Perjanjian lama, yaitu “dari Dan sampai
Bersyeba’’. Nama “Palestina” berasal
dari nama “Filistin” sebab orang-orang itu menduduki dataran pantai.
1. Sifat
Umum _ pada umumnya, tanah Palestina berupa daerah pegunungan. Di antara
gunung-gunung itu,terdapat lembah-lembah yang cukup subur .
2.
Bagian-bagian Umum _ Tanah Palestina dengan sendirinya terbagi menjadi
empat bidang dengan arah Utara-Selatan.
(a) ”Dataran pantai “, yang menyusur
Lautan Tengah dari Gunung Karmel ke Selatan.
(b) ”Pegunungan Tengah”, yang mulai
dari Libanon dan Mengarah terus ke
padang gurun selatan, dengan Datar
Esdralon (Yizreel) di pertengahannya.
(c)
”Lembah Yordan”, termasuk Laut Galilea dan Laut Mati.
(d)
”Pegunungan Timur”, mulai dari G. Hermon sampai ke tanah Moab.
II. SEJARAH PERJANJIAN LAMA
Riwayat
sejarah dalam Alkitab memiliki kesamaan gaya bahasa dan kiasan dengan
tulisan-tulisan bangsa lain. Hal itu tidak mengherankan karena orang Ibrani
(nenek moyang orang Israel) berasal dari Mesopotamia yang mengembara ke Kanaan.
Isi tulisan dalam Perjanjian Lama adalah unik karena diilhami oleh Tuhan
sendiri. Tujuan penulisan Alkitab adalah untuk mencatat peristiwa-peristiwa yang
penting yang berhubungan dengan tindakan Allah terhadap manusia – misalnya
penciptaan manusia yang pertama, dan selanjutnya urusan Allah dengan manusia,
pertama-tama secara umum/menyeluruh, kemudian melalui satu bangsa, yaitu
Israel. Beberapa pendapat yang menempatkan keberadaan;
·
Adam
yaitu antara th 4000 – 5000 B.C.
·
Air
Bah dan Menara Babel Beberapa teori menyebutkan th 5000-8000 B.C.
·
Sedangkan
peristiwa menara Babel antara th 2000—3000 B.C.
·
Cerita-cerita
tentang patriach Israel diperkirakan antara 1600 –2000 B.C. Peristiwa
Keluaran diperkirakan terjadi kira-kira th 1450 B.C. dan golongan yang lain
memperkirakan terjadi th 1290 B.C. Ada
dua periode pasti yang disebutkan didalam Firman Tuhan yang seharusnya dapat
menolong disini. Periode pertama adalah 480 tahun yang disebutkan di 1
Raja-raja 6:1 sebagai masa yang berlalu antara peristiwa Keluaran dan tahun
ke-4 dari kerajaan Salomo waktu dia mulai membangun Bait Suci. Periode yang
kedua adalah 430 tahun yang disebutkan dalam Keluaran 12:40,41 sebagai lamanya
orang Israel tinggal di Mesir
·
Zaman
Hakim-Hakim diperkirakan terjadi antara th 1400 – 1050 B.C. Masa Hakim-hakim ini memang merupakan zaman yang gelap
dalam sejarah Israel. Sifat umum zaman tersebut dapat diringkaskan dengan suatu
ucapan dari Hakim-hakim 17:6.
·
Zaman
Kerajaan Bersatu antara th 1050 – 931 B.C. Zaman ini adalah zaman yang paling gemilang dan makmur
dalam sejarah Israel. Rakyatnya maju dalam ilmu pengetahuan, kesusasteraan,
pembangunan dan segala hal yang penting untuk perkembangan yang baik.
·
Zaman
Kerajaan Terpisah antara th 930 – 586 B.C. Ketika Salomo meninggal, Rehabeam anaknya menjadi raja (kira-kira
th.930 B.C.). Akan tetapi suku-suku di Israel bagian Utara, dipimpin oleh
Efraim sebagai suku yang terbesar, memberontak dan mendirikan kerajaannya
sendiri dengan Yerobeam sebagai rajanya. Pada zamzn ini ada beberapa nabi
yang dibangkitkan Tuhan untuk menyampaikan FirmanNYA, di antaranya: Elia,
Elisa, Amos, dan Hosea dari kerajaan Israel dan
Yoel, Yesaya,Mikha, Nahum, Zefanya, Habakuk, Yeremia dari kerajaan
Yehuda.
·
Zaman
pembuangan di Babel dan pengembalian ke tanah Israel diperkirakan terjadi pada
periode th 587 B.C. Masa pembuangan
ini dimaksudkan oleh Tuhan sebagai hukuman atas dosa dan kejahatan orang-orang
Yehuda, supaya mereka mengoreksi diri dan mentaati perintah-perintah Tuhan. Nabi-nabi pada zaman itu adalah
Yehezkiel, Daniel, Hagai dan Zakharia, dan Maleakhi.
III. KESUSASTERAAN PERJANJIAN LAMA
Kesusasteraan Perjanjian Lama bersifat aneka ragam,
misalnya:
·
1.
Prosa biasa, termasuk juga silsilah-silsilah.
·
2.
Prosa gaya cerita, kebanyakkan catatan-catatan/riwayat-riwayat historis yang
kadang-kadang juga mengandung kiasan.
·
3.
Tulisan gaya puisi, yang dapat mengandung fakta dan khayalan, bayangan-bayangan
tentang realitas-realitas rohani, dan juga keterangan bersejarah.
·
4.Catatan-catatan
hukum, yang merumuskan undang-undang dan hukuman atas pelanggarannya.
·
5.
Perkataan-perkataan berupa nasihat dan himbauan.
·
6.Syair
dan Amsal.
·
7.Nubuat,
termasuk penglihatan dan mimpi, perbuatan-perbuatan simbolis dan ramalan.
IV. PERKEMBANGAN AGAMA ISRAEL PADA ZAMAN PERJANJIAN LAMA
·
Pendahuluan
Teori yang berdasarkan hipotesa
evolusi itu mengatakan bahwa oleh karena monoteisme merupakan tingkatan agama
yang tertinggi, maka perkembangan itu seharusnya terjadi pada zaman lebih
kemudian dalam sejarah Israel, yaitu sebagai titik akhir dari suatu proses
perkembangan yang dimulai dari politeisme.
·
Agama para Patriarkh
Walaupun
riwayat-riwayat yang tercatat dalam kitab Kejadian memberi kesan bahwa nenek moyang orang Ibrani telah
menganut monoteisme, sudah jelas dari Yosua 24:2 bahwa sedikit-banyak mereka
menjalankan politeisme yang umum terdapat di Mesopotamia pada zaman itu.
·
Agama pada zaman Musa
Peristiwa-peristiwa
yang terjadi pada zaman Musa merupakan asal-usul monoteisme yang sejati.
Peristiwa pentingnya adalah penyataan nama Tuhan “YHWH” Kepada Musa. Melalui
nama tersebut yang berarti “yang hadir secara aktip”, Tuhan menyatakan diri-Nya
kepada bangsa Israel yang masih baru itu sebagai Allah yang hidup, yang
mempunyai hubungan moral dan rohaniah yang intim dengan mereka yang menaati
perintah-perintah-Nya.
·
Agama Pada Zaman Kerajaan
Setelah
zaman Hakim-hakim yang penuh dengan penyembahan berhala karena pengaruh
bangsa-bangsa Kanaan, terjadilah suatu perubahan radikal terhadap kehidupan
agamawi orang-orang Israel. Periode yang meliputi masa-masa pemerintahan raja
Saul dan raja Daud dan bagian pertama masa pemerintahan Salomo diwarnai oleh
suatu rasa kesetiaan baru kepada Tuhan, disertai usaha yang sungguh-sungguh
untuk mengurangi kebiasaan-kebiasaan penyembahan berhala.
·
Para
Nabi Perkembangan Yudaisme
Kerajaan
Selatan (Yehuda) juga terombang-ambing antara kelalaian dalam dalam keagamaan
dan usaha-usaha untuk membaharui ibadah nasional serta menghapuskan penyembahan
berhala. Munculnya nabi-nabi yang menuliskan kesaksiannya mengakibatkan
hidupnya kembali iman kepercayaan yang berdasarkan perjanjian.
Yudaisme
sejati mulai berkembang setelah orang yahudi pulang dari pembuangan dan
membangun kembali bait Allah. Yudaisme mengambil rupa sebagai teokrasi, dengan
penyampaian kehendak Allah kepada rakyat melalui perantaraan imamat.
V. KANON PERJANJIAN LAMA
Urutan kitab-kitab Perjanjian Lama
dalam Alkitab masa kini pada umumnya menuruti terjemahan Perjanjian Lama dalam
bahasa Yunani yang diselesaikan kira-kira th.150 B.C.(“Septuaginta” atau “LXX”
sebab dikerjakan oleh 70 sarjana selama 70 tahun) dan terjemahan Alkitab
(Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) dalam bahasa Latin (“Latin Vulgata”
kira-kira th.404 A.D.) yang merupakan dua versi Alkitab yang dipakai oleh
gereja pada abad-abab pertama.
·
Kitab
suci orng yahudi berupa 24 kitab yang di atur dalam tiga bagian besar: Kitab
Taurat, kitab para nabi dan kitab-kitab tulisan.
·
Pembagian
biasa sekarang: kitab-kitab hukum, kitab-kitab sejarah, kitab-kitab syair.
Nabi-nabi besar, nabi-nabi kecil.
BAB II. KITAB-KITAB PENTATEUCH
Isi pentateuch
secara ringkas
Setiap kitab dari Pentateuch mempunyai
keistimewaannya sendiri walaupun juga merupakan bagian dari sejarah yang mulai
dari Penciptaan dan berakhir sampai dengan kematian Musa.
1.
Kejadian: Penciptaan dan kejatuhan
manusia, sejarah manusia dari Adam sampai dengan Yusuf.
2.
Keluaran: Pelepasan dari Mesir.
3.
Imamat: penjelasan-penjelasan tentang
ibadat.
4.
Bilangan: sejarah perjalanan dari Sinai
ke dataran Moab.
5.
Ulangan: ikhtisar Hukum Taurat.
1. Kejadian
Nama kitab ini
dalam bahasa aslinya diambil dari kata yang paling pertama dalam Kej.1:1 yang
berarti pada mulanya. Terjemahan Alkitab dalam bahasa Inggris memakai istilah
bahasa Yunani dengan arti yang sama, yaitu Genesis (permulaan), yang dipakai
dalam versi Septuaginta (LXX).
Sesuai dengan
judul aslinya, kitab ini memang “kitab permulaan”, misalnya:
1.
Permulaan alam
semest
2.
Permulaan hidup
manusia
3.
Permulaan
pernikahan
4.
Permulaan hari
sabat
5.
Permulaan dosa
6.
Permulaan
rencana keselamatan
7.
Permulaan
peradaban
8.
Permulaan suku
bangsa/bahasa
Kitab ini
dibagi menjadi dua bagian besar yaitu, bagian Pendahuluan dan bagian Biografis
·
Pendahuluan
a.
Karya
penciptaan
b.
Kejatuhan
manusia
c.
Sejarah manusia
yang berdosa sampai dengan air bah
d.
Sejarah
bangsa-bangsa pertama
·
Biografis
a.
Abraham
b.
Ishak
c.
Yakub
d.
Yusuf
·
Ajaran:
1.
Allah –
dinyatakan sebagai satu-satunya Tuhan dan Raja atas alam semesta. Sebagai Allah
yang Mahakuasa Dia menciptakan segala sesuatu melalui Firman-Nya.
2.
Penciptaan –
asal mulanya dunia dan segala isinya diterangkan dengan sangat jelas, yaitu
berupa hasil pekerjaan Allah sendiri, bukanlah hasil suatu proses perkembangan
secara kebetulan saja (evolusi).
3.
Manusia –
makhluk yang tertinggi, diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (1:26-27)
dengan akal budi, pengetahuan moral, kebebasan untuk memilih.
4.
Dosa – pada
hakekatnya berupa pemberontakan terhadap Allah, dimana dengan salah menggunakan
kebebasan dan pengetahuan moralnya, manusia menjadi sombong dan ingin menjadi
sama dengan Allah (3:4-7).
5.
Keselamatan –
benuh doktrin keselamatan mulai muncul segera sesudah manusia jatuh dalam dosa.
6.
Pemilihan dan
Perjanjian.
2. Keluaran
Nama kitab ini
diambil dari versi Septuaginta (LXX) yang memberikan judul sesuai dengan tema
pokok kitab ini, yaitu Keluaran (bhs.Yunani “exodus”). Kitab Keluaran
merupakan sambungan antara riwayat-riwayat kitab Kitab Kejadian dengan
kitab-kitab Pentateuch yang menerangkan hal hukum. Didalamnya terdapat sejarah
perbudakan bangsa Israel di Mesir setelah kematian Yusuf, kemudian pelepasan
mereka agar dapat menjadi umat milik Tuhan sendiri serta melayani dan
memuliakan Dia.
·
Peristiwa-peristiwa
penting
1.
Pernyataan nama
Allah YHWH atau “Yehowah” – “AKU ADALAH AKU” – yang menunjukkan kepribadian
Allah yang memungkinkan Dia dapat masuk dalam hubungan kepribadian-kepribadian
lain, yaitu manusia.
2.
Paskah yang
pertama, yang menjadi pertanda Perjamuan Kudus sebagai peringatan akan
pelepasan dari perbudakan/dosa,
3.
Pemberian hukum
di gunung Sinai.
4.
Pendirian Kemah
Suci sebagai tempat ibadah dan tempat Allah menyatakan diri.
·
Ajaran
a.
Penyataan diri
Allah melalui tindakan-tindakan-Nya, melalui kehadiran malaikat-Nya, melalui
nama-Nya “Yahweh”, dan melalui mujizat/tindakan supernatural sebagai bukti
kehadiran.
b.
Keselamatan –
konsep ini dinyatakan melalui beberapa istilah yaitu “melepaskan”, “menuntun
keluar”, “membawa keluar”, “membebaskan”, “menebus”.
c.
Perjanjian – di
Gunung Sinai, Tuhan mengikat diri-Nya sendiri dalam suatu hubungan Perjanjian
dengan bangsa Israel (fas. 19-24).
d.
Hukum-
diberikan dalam konteks pengesahan perjanjian antara Tuhan dengan bangsa
Israel, untuk menentukan kewajiban-kewajiban Israel sebagai umat Allah.
e.
Kemah Suci –
didirikan sesuai dengan petunjuk-petunjuk yang terperinci dari Allah untuk
menjadi tempat dimana Tuhan hadir/diam ditengah-tengah umat-Nya.
3.Imamat
·
Judul dan sifat
Judul dalam Bahasa Inggris ialah Leviticus yang diambil dari LXX (Septuaginta)
dengan arti “Kitab untuk orang Lewi”.kitab ini sebenarnya dimaksudkan khususnya
untuk mereka yang mengambil bagian aktif dalam pelayanan sebagai iman, bukan
untuk orang Lewi pada umumnya.
·
Penulis
Tiada dikatakan dalam kitab ini tentang penulisan peraturan-peraturannya. Akan
tetapi sering kali dikatakan bahwa peraturan-peraturan tersebut diberikan
dengan perantaraan Musa. Maka boleh disimpulkan bahwa peraturan-peraturan
tersebut memang dituliskan dengan teliti oleh Musa.
·
Tujuan
dan keistimewaan
Tujuan langsung dari kitab ini ialah untuk menjelaskan hukum-hukum dan
peraturan-peraturan yang diwajibkan sebagai pedoman hidup bagi orang Israel
selaku umat Allah. Terdapat juga peraturan-peraturan untuk pengasingan orang
Israel dari bangsa-bangsa lain agar mereka dapat dikhususkan untuk pelayanan
Tuhan yang telah menjadikan mereka sebagai umat-Nya sendiri.
4. Bilangan
·
Judul dan Penulis
Judul asli kitab ini dalam bahasa Ibrani ialah “Di Padang Gurun”, yang diambil
dari pasal 1:1. Menurut tradisi, Musa mengarang kitab ini, dan memang
banyak keterangan tentang dia terkandung didalamnya.
·
Tujuan
Kitab Bilangan, sama seperti kitab
Keluaran, menggabungkan hal-hal sejarah dengan peraturan-peraturan hukum.
4. Ulangan
·
Judul dan Penulis
Diantara orang Yahudi kitab Taurat yang kelima ini dikenal sebagai “inilah
perkataan-perkataan” atau hanya “perkataan-perkataan”, seperti dalam fas.1:1. Tradisi orang
Yahudi dan tradisi orang Samaria setuju bahwa kitab Ulangan dikarang oleh Musa.
·
Tujuan
Pertama-tama dia mengingatkan mereka akan perbuatan-perbuatan Allah yang besar
untuk menolong mereka; kemudian dia menggariskan rencana Allah tentang
undang-undang dasar negara baru yang akan mereka bangun di Kanaan, yaitu suatu
teokrasi yang dipimpin oleh dan berpusat pada Tuhan.
BAB III. KITAB-KITAB SEJARAH
Dalam Kitab Suci orang Yahudi, catatan-catatan sejarah Israel termuat dalam dua
bagian: pada bagian Nabi-nabi(Nebhim), terdapat Yosua, Hakim-hakim, I&II
Samuel, I&II Raja-raja; pada bagian kitab-kitab(kethubim), terdapat
I&II Tawarikh, Ezra dan Nehemia, Rut dan Ester.
1.Yosua
·
Judul dan Penulis
Kitab ini dinamakan sesuai dengan tokoh
utamanya, yaitu Yosua bin Nun. Menurut tradisi orang Yahudi sebagian besar
kitab ini merupakan karangan Yosua sendiri, walaupun identitas penulis tidak pernah
disebutkan dalam Alkitab.
Kitab ini
menceritakan sejarah Israel mulai dari kematian Musa, melalui penaklukan tanah
Kanaan, sampai dengan kematian Yosua.
·
Mengapakah penduduk asli tanah Kanaan
harus dilenyapkan?
Kunci pemecahan masalah ini ialah pengertian bahwa perintah Tuhan itu mempunyai
dua segi. Yang pertama, pemusnahan penduduk Kanaan itu merupakan suatu tugas
pelayanan bagi umat Israel sebagai alat Tuhan untuk menghukum kejahatan orang
tersebut. Yang kedua, pemusnahan orang Kanaan diperlukan sebagai penjagaan
terhadap kemurnian iman bangsa Israel.
2. Hakim-Hakim
·
Judul dan
penulis
Judul
kitab ini ditemukan dari gelar/panggilan yang diberikan kepada
pemimpin-pemimpin yang diangkat oleh Tuhan untuk memerintah bangsa Israel
antara zaman Yosua dan zaman raja-raja. Belum dapat dipastikan apakah kitab ini
dikarang oleh satu orang saja atau oleh beberapa orang. Ada beberapa
sarjana yang berpendapat bahwa kitab ini ditulis oleh Samuel, beberapa tahun
sesudah Saul menjadi raja.
·
Tujuan
Tujuan penulis dalam mengarang kitab ini ialah bukan saja memberi peringatan
kepada generasi-generasi berikut bahwa kemunduran rohani menyebabkan
kemerosotan moral dan kekalahan militer, melainkan juga untuk mencatat kesetian
Tuhan yang terus-menerus dalam menepati janjiNya dan memelihara umatNya supaya
dapat melayani Dia dikemudian hari.
3. Rut
·
Penulisan
Menurut tradisi
mereka , orang Yahudi percaya bahwa Samuel menulis kitab ini,tetapi tidak ada
buktinya. Ada dua pendapat utama dalam hal ini: Pertama Kitab ini ditulis pada
zaman pemerintahan Daud. Kedua kitab ini ditulis pada zaman Ezra-Nehemia.
·
Sifat dan tujuan
Kitab Rut sebagai sebuah kisah cinta,
mengingatkan kita bahwa walaupun masa Hakim-hakim merupakan masa kesedihan
terus-menerus oleh karena kemurtadan Israel, namun pada beberapa saat dan di
pelbagai tempat masih terdapat orang yang sungguh mengasihi Tuhan dan
sesamanya.
Tujuan utama kitab ini, kalau dipandang
dari segi sejarah, ialah untuk memberi penjelasan mengapa seorang yang bukan
orang Israel asli disebutkan dalam silsilah keluarga Daud di bagian-bagian
Alkitab.
4. I&II Samuel
·
Judul Penulis dan Waktu Penulisan
Dalam Kitab Suci orang
Yahudi, kitab I&II Samuel dulu merupakan satu kitab saja. Nama Samuel
memang sangat tepat untuk kitab-kitab ini oleh karena dialah tokoh terpenting
dalam fasal-fasal pertama. Beberapa pengritik sudah berusaha untuk membuktikan
bahwa kitab Samuel ditulis/disusun oleh lebih dari satu orang.
·
Tujuan
Kitab-kitab ini mengisahkan sejarah Israel mulai dari akhir masa Hakim-hakim
sampai dengan tahun-tahun terakhir Daud, raja Israel yang kedua dan yang
terbesar.
·
Keistimewaan
1. Permulaan dan pendirian
Kerajaan Israel
2. Permunculan golongan nabi
3. Penyimpangan-penyimpangan
pemimpin negara dari hukum Taurat mengakibatkan kesusahan bagi orang lain.
5. I&II
Raja-Raja
·
Judul
Dalam Kitab Suci orang Yahudi, kitab-kitab ini disebut “Raja-raja” dan pada
mulanya merupakan satu kitab saja. Dalam terjemahan bahasa Inggris, I dan II
Raja-raja digolongkan sebagai kitab “sejarah”, tetapi dalam Kitab Suci orang
Yahudi kitab-kitab ini merupakan kitab yang ke-empat dari bagian Nabi-nabi yang
terdahulu. Jadi sejarah yang dituliskan dalam kitab ini adalah sejarah
sebagaimana dipandang dengan kacamata seorang nabi.
·
Penulis
Penulis kitab ini tidak disebutkan dalam Firman Tuhan. Menurut tradisi Yahudi,
nabi Yeremia adalah penulisnya, dan pada pandangan pertama teori ini agak
menarik sebab bagian II Raja-raja 24:18 – 25:30 terdapat juga dalam kitab
Yeremia fas.52, sedangakan dari beberapa aspek lain juga dapat dikatakan bahwa
pendirian penulis Raja-raja agak harmonis dengan pendirian penulis Yeremia.
Berbicara tentang “seorang penulis” mungkin agak kurang tepat, sebab jelas
bahwa bagian-bagian tertentu dari kitab ini diambil dari sumber-sumber yang
lebih tua.
·
Tujuan
Kitab ini menceritakan sejarah umat Allah mulai dari akhir pemerintahan Daud
(kira-kira th.970 B.C.), melalui masa kemakmuran Salomo dan perpecahan Israel
dari Yehuda, sampai dengan keruntuhan Kerajaan Utara pada th.722 B.C.,
keruntuhan Yerusalem pada th.586 B.C. dan permulaan masa pembuangan.
·
Susunan
a. Masa Pemerintahan Salomo
b. Kerajaan Terpisah
c. Kerajaan Yehuda sampai dengan
Pembuangan
6. I&II
Tawarikh
·
Judul
Sekali lagi, dalam Kitab Suci orang Yahudi kedua kitab ini dijadikan satu,
dengan judul “Kejadian-kejadian dahulu kala”. Kemudian dalam versi LXX kitab
itu dibagi menjadi dua, dan dalam versi Latin Vulgata diberi judul yang
sekarang ini, yaitu “I & II Tawarikh”.
·
Penulis dan Waktu Penulisan
Menurut tradisi Yahudi penulis kitab ini adalah Ezra, dan juga beberapa faktor
yang mendukung pendapat itu – misalnya, gaya bahasa dan gaya penulisan baik
kitab Tawarikh maupun kitab Ezra-Nehemia (yang mana ada kemungkinan semua kitab
itu dikarang oleh satu orang) cocok sekali dengan zaman Ezra (th.450-400 B.C).
·
Tujuan
Selain bertujuan untuk mencatat sejarah Israel, juga dapat dilihat dalam kitab
Tawarikh suatu tujuan lagi yang dinyatakan melalui baik hal-hal yang penulis
tambahkan pada bahan kitab Samuel dan Raja-raja yang diabaikannya.
·
Susunan
a. Silsilah-silsilah
b. Masa Pemerintahan Daud
c. Masa Pemerintahan Salomo
d. Raja-raja Yehuda
7. Ezra dan
Nehemia
·
Hubungan kedua kitab:
Kesimpulan
yang paling gampang diterima ialah bahwa Ezra dan Nehemia adalah penulis kitab
yang memakai nama mereka masing-masing dan bahwa mereka adalah orang sezaman.
·
Latar Belakang Historis:
Kerajaan
Babel akhirnya dijatuhkan pada th.539 B.C oleh orang Media-Persia(Dan.5)
Koresy, raja Persia, mengambil sikap yang lain sama sekali dengan raja-raja
Asyur dan Babel. Kitab Hagai dan Zakharia juga cukup banyak memberi keterangan
tambahan tentang zaman Ezra-Nehemia itu, sedangkan kitab Maleakhi (yang waktu
penulisannya belum dapat ditentukan dengan pasti) barangkali memberi keterangan
tentang keadaan di Palestina pada umumnya sebelum kedatangan Ezra dan Nehemia.
·
Soal Urutan Kronologis:
Masalah
yang sudah lama dipersoalkan sarjana-sarjana Alkitab ialah tahun berapakah Ezra
memulai pekerjaannya di Yerusalem.
·
Ezra dan Yudaisme (agama Yahudi)
Ezra menjadi “bapa Yudaisme”, dan cara
hidup yang dirintisnya itu yang berpusat pada pengabdian teguh akan Torah
8. Ester
·
Latar Belakang:
Cerita
kitab ini terjadi di kota Susan, Ibu kota kerajaan Persia pada zaman Ahasyweros
(Sasta I), yang menyusul Koresy dan Darius sebagai raja.
·
Penulis:
Menurut
tradisi Yahudi, kitab ini dikarang oleh beberapa pemimpin agama Yahudi yang
diatur oleh Nehemia kira-kira th.400 B.C
·
Waktu Penulisan:
1. Pendapat
tradisional bahwa kitab ini ditulis menjelang akhir abad ke-5 B.C(antara
th.450-400 B.C)
2. Kitab Ester
ditulis menjelang akhir abad ke-4 B.C (antara th.350-300)
3. Pendapat bahwa
kitab Ester ditulis kira-kira th.125 B.C.
BAB VI.
KITAB-KITAB SYAIR
Dari
lima kitab syair, hanya Kidung Agung yang tidak mengandung tulisan-tulisan
“hikmat”. Tulisan hikmat adalah hasil renungan dan pengalaman penulisnya.
Prinsip kebenaran tidak diberikan secara langsung melainkan harus disimpulkan
sendiri oleh pembacanya.
1. Ayub
1. Ayub
Susunan kitab Ayub
adalah:
·
penderitaan Ayub (1—2)
·
perdebatan antara Ayub dengan kawan-kawannya
(3—31)
·
pembicaraan Elihu (32—37)
·
jawaban Tuhan pada Ayub (38—42:6)
·
pemulihan keadaan Ayub (42:7—17).
Sedangkan
ajaran kitab ini adalah pencobaan dan penderitaan tidak hanya disebabkan oleh
keadaan hidup, lingkungan, orang lain, atau diri sendiri melainkan iblis juga
berusaha menjatuhkan orang saleh; dosa manusia terbesar adalah kesombongan;
salah satu penyebab penderitaan adalah dosa manusia (walau ada sebab-sebab
lain). Kadang Tuhan mengizinkan anak-anak-Nya menderita untuk menguatkan iman;
iblis adalah pendusta; Allah Mahakuasa dan berdaulat; Ayub menjadi gambaran
Yesus.
Mazmur
Mazmur
Kitab
Mazmur adalah kumpulan nyanyian dari beberapa orang. Kitab Mazmur dibagi
menjadi lima bagian yaitu bagian pertama (1—41), bagian kedua (42—72), bagian
ketiga (73—89), bagian keempat (90—106), bagian kelima (107--150).
Mazmur sendiri terdiri
dari beberapa golongan yaitu:
·
mazmur doa (17,25,43,86,88)
·
puji-pujian 33,47,95, dsb)
·
pertobatan
(32,38,51)
·
doa syafaat (77,80,122)
·
pengakuan iman (19,93,96,99,104)
·
khotbah (78,112,113,119)
·
kutuk (35,58,59,109)
·
problem moral (49,73)
·
dan Mazmur Mesianik (22,45,110)
Sedangkan tema-tema pokoknya adalah tentang Allah, kutuk atas musuh, hidup sesudah mati,
dan ajaran tentang Mesias,
Amsal
Arti
dari Amsal adalah melambangkan atau menyerupai. Kitab Amsal berisi ucapan
hikmat dari guru-guru yang ingin menerapkan prinsip-prinsip hukum Allah dalam
hidup manusia. Jadi Amsal pada dasarnya adalah perumpamaan dari manusia
sehingga walaupun pada umumnya benar, tetapi tidak selalu benar.
Susunan kitab Amsal adalah:
Susunan kitab Amsal adalah:
·
pendahuluan (1:1—7)
·
ajaran tentang hikmat (1:8—9:18)
·
kumpulan Amsal salomo pertama (10:1—22:16)
·
perkataan orang bijak (22:17—24:16)
·
kumpulan Amsal Salomo kedua (25—29)
·
perkataan Agur (30)
·
perkataan Lemuel (31:1-9)
·
lampiran: istri yang sempurna (31:10-31)
Sedangkan
ajaran pokok Amsal adalah tentang takut akan
Allah, nasihat hikmat dsb.
Pengkhotbah
Maksud
dari kitab pengkhotbah adalah mencari arti kehidupan. Tujuan kitab ini adalah
menghancurkan ketergantungan manusia pada dunia materi dan hanya bergantung
pada Allah saja. Susunan dari kitab Pengkhotbah adalah sbb:
·
pendahuluan (1:1-11)
·
kesia-siaan segala sesuatu (1:12—6:12)
·
kelakuan yang bijaksana (7:1—12:8)
·
penutup (12:9-14)
Kidung
Agung
Kitab
Kidung Agung menekankan akan hal cinta kasih. Selama berabad-abad kitab ini
ditafsirkan sebagai kiasan mengenai cinta kasih Kristus akan gereja-Nya.
Sementara ada pendapat bahwa kitab ini seharusnya ditafsirkan secara harafiah.
Dengan demikian tujuan kitab ini menunjukkan kebaikan dan keindahan aspek cinta
kasih yang sejati antara pria dan wanita.
BAB V PENGANTAR KITAB-KITAB PARA NABI
Tulisan
nubuat terdapat dalam seluruh Perjanjian Lama, bahkan di seluruh Alkitab. Musa
diakui sebagai nabi pertama dan menjadi teladan bagi nabi-nabi yang berikutnya.
Dari satu segi kelihatannya nabi mempunyai kuasa untuk merubah sejarah menurut
rencana Allah. Sebenarnya hal ini harus dilihat sebagai Allah memakai sejarah
dalam melaksanakan kehendak-Nya.
Arti dari nubuat adalah suatu penyingkapan melalui manusia, yang memakai kata-kata lisan atau tertulis untuk menyampaikan penyataan tentang Allah dan menerangkan kehendak-Nya kepada manusia. Dalam arti yang lebih luas, benda, kejadian, dan adat dapat juga merupakan nubuat secara simbolis. Misalnya ular tembaga dapat ditafsirkan sebagai nubuat akan salib.
Arti dari nubuat adalah suatu penyingkapan melalui manusia, yang memakai kata-kata lisan atau tertulis untuk menyampaikan penyataan tentang Allah dan menerangkan kehendak-Nya kepada manusia. Dalam arti yang lebih luas, benda, kejadian, dan adat dapat juga merupakan nubuat secara simbolis. Misalnya ular tembaga dapat ditafsirkan sebagai nubuat akan salib.
Jabatan Nabi
Pada
mulanya jabatan nabi dilaksanakan oleh para imam dari suku Lewi. Tetapi dalam
perkembangannya, Tuhan membangkitkan jabatan nabi tidak hanya berasal dari suku
Lewi saja melainkan juga dari suku-suku yang lain. Karakteristik seorang yang
menjabat sebagai nabi adalah mempunyai hubungan istimewa dengan Tuhan sebagai orang
yang terpanggil dan berhak untuk berbicara atau bertindak atas nama Allah;
kesetiaan utamanya hanya kepada Tuhan; dan tidak akan tertipu oleh apa yang
terlihat oleh mata lahiriah.
Fungsi Nubuat dan Nabi dalam masyarakat Yahudi
1. Mendorong umat Allah agar bersandar pada rahmat dan kuasa Tuhan saja.
2. Mengingatkan umat Allah bahwa berkat dan keselamatan tergantung pada kesetiaan mereka dalam melaksanakan kewajiban perjanjian dengan Tuhan.
3. Menghibur umat Allah tentang masa depannya.
4. Nubuat merupakan semacam materai atas kewibawaan Firman Tuhan melalui nubuat yang digenapi
Skema pelayanan para nabi
1. Periode kemerosotan sebelum pembuangan:
·
Abad ke-9 S.M.: Yoel (?), Obaja (?)
·
Abad ke-8 S.M.: Hosea, Amos, Yunus,
Yesaya, Mikha
·
Abad ke-7 S.M.: Bahum, Zefanya, Yeremia,
Habakuk
2. Periode pembuangan:
·
Abad ke-6 S.M.: Daniel, Yehezkiel, Obaja
(?)
3.Periode pasca pembuangan:
·
Abab ke-6 s/d ke-5 S.M : Hagai, Zakharia,
Maleakhi, Obaja (?)
Mereka
bernubuat kepada:
·
Kerajaan Israel: Amos, Hosea
·
Kerajaan Yehuda: Yoel, Mikha, Zefanya,
Habakuk, Yeremia, Hagai, Zakharia, Maleakhi
·
Babel (orang Yahudi di pembuangan):
Daniel, Yehezkiel
·
Niniwe: Yunus, Nahum
·
Edom: Obaja
Bab
VI: Nabi-Nabi Besar
Yesaya
Nabi
Yesaya hidup dalam masa yang genting bagi bangsa Israel pada abad ke-8 S.M.
Yesaya menyaksikan kajatuhan dan hilangnya 10 suku yang merupakan Kerajaan
Utara. Yesaya terpanggil menjadi nabi pada tahun matinya raja Uzia (6:1), yaitu
kira-kira tahun 740 S.M. Kerajaan Yehuda mengalami kemakmuran pada masa raja
Uzia dan Yotam. Namun pada masa raja Ahaz, kerajaan Yehuda dijajah oleh Asyur
dan kerajaan Israel runtuh pada tahun 722 S.M.
Susunan kitab Yesaya adalah sbb: penghukuman Allah (1—35); peranan Yesaya pada zaman raja Hizkia (36—39); pembebasan dan pemulihan umat Allah (40—66). Sedangkan ajaran kitab ini adalah sangat menkankan kekudusan Allah; penghukuman Tuhan bagi bangsa Israel dan bangsa-bangsa kafir; menyhatakan konsep keselamatan bagi sisa bangsa Israel yang masih setia; mengajarkan syarat-syarat untuk penebusan Israel.
Susunan kitab Yesaya adalah sbb: penghukuman Allah (1—35); peranan Yesaya pada zaman raja Hizkia (36—39); pembebasan dan pemulihan umat Allah (40—66). Sedangkan ajaran kitab ini adalah sangat menkankan kekudusan Allah; penghukuman Tuhan bagi bangsa Israel dan bangsa-bangsa kafir; menyhatakan konsep keselamatan bagi sisa bangsa Israel yang masih setia; mengajarkan syarat-syarat untuk penebusan Israel.
Yeremia
Yeremia
adalah seorang keturunan imam. Masa pelayanannya meliputi 40 tahun dengan lima
orang raja (Yosia, Yoahas, Yoyakim, Yoyakhin, Zedekia). Kerajaan Yehuda
dikuasai Mesir pada pemerintahan raja Yosia (609 S.M.). empat tahun kemudian
Mesir dikalahkan Nebukadnezar, raja Babel. Akibat pemberontakan Yehuda,
Yerusalem ditaklukkan dan sebagian pemimpinnya dibuang ke Babel. Sepuluh tahun
kemudian, kerajaan Yehuda memberontak sehingga sekali lagi Yerusalem diserang
dan diruntuhkan tentara Babel. Sebagian besar warga Yehuda dibuang ke Babel.
Selama itu pula Yeremia mencela tindakan raja Yehuda tetapi tidak didengar.
Susunan kitab ini adalah sbb: panggilan dan berita Yeremia (1—18); Yeremia menghadapi pemimpin-pemimpin Yehuda (19—29); pengharapan akan pemulihan (30—33); keruntuhan kerajaan Yehuda (34—39); nubuat-nubuat tentang bangsa kafir (46—51); kesudahan kerajaan Yehuda (52).
Susunan kitab ini adalah sbb: panggilan dan berita Yeremia (1—18); Yeremia menghadapi pemimpin-pemimpin Yehuda (19—29); pengharapan akan pemulihan (30—33); keruntuhan kerajaan Yehuda (34—39); nubuat-nubuat tentang bangsa kafir (46—51); kesudahan kerajaan Yehuda (52).
Ratapan
Kitab
Ratapan ditulis sekitar tahun 580 s/d 550 S.M., tidak lama setelah keruntuhan
kerajaan Yehuda. Kitab ini melukiskan pergumulan dan reaksi orang Yahudi
terhadap penderitaan dan hukuman mereka. Hasil penyelidikan mereka kemudian
dicurahkan kepada tuhan dalam doa. Mereka sadar bahwa Allah adil dan mereka
layak dihukum karena berdosa pada-Nya.
Susunan kitab ini adalah sbb:
Susunan kitab ini adalah sbb:
·
Ratapan pertama (1:1—22)
·
Ratapan kedua (2:1—22)
·
Ratapan ketiga (3:1—66)
·
Ratapan keempat (4:1—22)
·
Ratapan kelima (5:1—22)
Yehezkiel
Nabi
Yehezkiel adalah penulis kitab ini. Kitab ini ditulis mulai tahun kelima masa
pembuangan (593 S.M.) sampai dengan tahun ke-27. Susunan kitab ini adalah
·
Dosa Israel dan penghukuman Tuhan (1—24)
·
nubuatan-nubuatan terhadap bangsa kafir
(25—32)
·
pemulihan Israel (33—48).
Ada
tiga ajaran kitab ini yaitu mengenai Allah, manusia dan bangsa. Yehezkiel
memberikan pengertian baru tentang sifat Allah yaitu Allah yang dekat kepada
manusia dalam hidup dan sekaligus Allah yang “transenden”. Dalam hal manusia,
Yehezkiel menekankan tanggung-jawab perorangan. Terhadap bangsa, Yehezkiel
mengajarkan bahwa sifat kekudusan Allah merupakan jaminan akan pemulihan
Israel.
Daniel
Pendapat
tradisional mengatakan bahwa Daniel adalah penulis kitab ini. Tujuan utama
kitab ini adalah untuk menegaskan kebenaran bahwa walupun umat Allah sering
diperlakukan buruk oleh kekuasaan duniawi, namun Tuhan-lah yang berkuasa dan
berdaulat serta menentukan sejarah setiap orang dan bangsa. Selainitu ada juga
ajaran tentang kebangkitan, kuasa doa bersama, dan pengajaran tentang malaikat
dan kuasa rohani yang berjuang untuk menguasai dunia.
Susunan kitab ini adalah
Susunan kitab ini adalah
·
cerita-cerita historis berhubungan dengan
Daniel dan kawan-kawannya (1—6)
·
penglihatan-penglihatan daniel tentang
waktu-waktu yang akan datang (7—12).
BAB
VII: NABI-NABI KECIL
Hosea
Hosea
Pelayanan
Hosea paling sedikit selama 30 tahun, mungkin dimulai pada akhir pemerintahan
Yerobeam II (782 s/d 753 S.M.) dan berakhir pada keruntuhan Samaria pada tahun
722 S.M. Keadaan waktu itu adalah bangsa Israel sudah jauh dari ibadah yang
murni. Penyembahan kepada berhala dan upacara yang disertai percabulan menjadi
hal yang biasa.
Susunan kitab ini adalah:
Susunan kitab ini adalah:
·
Mengenai hubungan Israel dengan Allah
(1—3)
·
Dosa mengakibatkan penghukuman (4—10)
·
Keseganan Allah untuk menghukum umat-Nya (11—14:1)
·
Pertobatan mengakibatkan berkat (14:2—10).
Dengan
demikian, ajaran kitab ini adalah mengenai perjanjian Allah dan Israel yang
digambarkan seperti hubungan perkawinan; dosa mengakibatkan penghukuman; dosa
disebabkan mereka kurang mengenal Allah dan kekudusan-Nya; bagi yang bertobat,
ada pemulihan dari Tuhan.
Yoel
Yoel
Yoel
berarti “Yehowah adalah Allahku”. Peristiwa yang mendasari pelayanan Yoel
adalah beberapa bencana alam. Yoel menafsirkan hal itu sebagai tanda murka
Allah yang mendorong umat-Nya kepada pertobatan.
Susunan kitab ini adalah:
Susunan kitab ini adalah:
·
Tentang bencana alam (1:1—20)
·
Wabah belalang sebagai lambang (2:1—27)
·
Hari-hari terakhir (2:28—3:21).
Ajaran
kitab ini adalah bahwa pertobatan harus sungguh-sungguh; keselamatan dari iman
dan anugerah; tanda-tanda yang menyertai hari Tuhan.
Amos
Amos
Nabi
Amos hidup dalam masa pemerintahan raja Uzia di Yehuda dan pada masa
pemerintahan raja Yerobeam II di Israel. Walaupun Amos berasal dari kerajaan
Yehuda di bagian Selatan, dia bernubuat pada kerajaan Israel di Utara. Pada
masa itu cara hidup mewah menjadi gaya rakyat Israel. Hal ini diikuti
kemerosotan standar moral dan keagamaan.
Susunan kitab ini adalah:
Susunan kitab ini adalah:
·
Nubuat terhadap bangsa-bangsa (1—2)
·
Nukuman atas Israel (3—6)
·
Penglihatan-penglihatan tentang
penghukuman Israel (7—9)
Ajaran
utama Amos adalah menegaskan hukuman sebagai ciri utama hari Tuhan. sedangkan
tema-tema lainnya adalah tentang Allah, Israel, ibadah, keadilan, dan
pengharapan.
Obaja
Obaja
Nama
Obaja berarti “hamba Yehowah”. Sedangkan kapan tepatnya penulisan kitab ini
tidak begitu jelas karena ada tiga pendapat utama tentang waktu penulisannya.
Sejarah kebencian antara orang Yehuda dan orang Edom sudah terjadi sejak
berabad-abad yang lalu. Edom membantu Babel menyerang Yerusalem, tetapi tidak
begitu lama mereka sendiri diusir dari tanah mereka oleh suku-suku yang lain.
Susunan kitab ini adalah:
Susunan kitab ini adalah:
·
Tentang hukuman atas edom (1—14)
·
Hukuman atas segala bangsa (15—16)
·
Pemulihan Israel (17—21).
Berita
utama nabi Obaja adalah hukuman Allah atas bangsa-bangsa. Tujuan akhir hukuman
Allah adalah untuk menyatakan bahwa “Tuhanlah penguasa kerajaan”.
Yunus
Yunus
Penulisan
kitab ini agaknya dilakukan dalam abad ke-8 S.M., sebelum keruntuhan kerajaan
Israel pada tahun 722 S.M.
Susunan kitab ini adalah:
·
Panggilan Tuhan: ketidaktaatan Yunus (1)
·
Pemeliharaan Tuhan: penyelamatan Yunus (2)
·
Panggilan Tuhan diperbaharui: ketaatan
Yunus (3)
·
Kasih sayang Tuhan: teguran bagi Yunus (4)
Sedangkan
ajaran utama kitab ini adalah keselamatan dari Allah tidak hanya dimaksudkan
bagi umat Israel tetapi juga bagi bangsa-bangsa lain. Selain itu ketidak-taatan
Yunus juga dilihat sebagai lambang teguran Allah kepada bangsa Israel karena
kegagalan mereka untuk memberitakan Tuhan yang sejati kepada bangsa-bangsa
lain.
Mikha
Mikha
melayani di kerajaan Yehuda pada masa pemerintahan raja Yotam, Ahas, dan
Hizkia. Mikha memperingatkan Samaria dan Yerusalem atas korupsi yang terjadi di
tengah mereka.
Susunan kitab ini adalah:
·
Tentang hukuman atas Israel dan Yehuda
(1—3)
·
Masa kemuliaan yang akan datang (4—5)
·
Penghukuman dan pemulihan (6—7).
Mikha
menekankan sifat keadilan Allah dan hukuman Allah, memusatkan perhatiannya pada
ketidak-adilan yang dijalankan oleh rakyat umum, memberitakan Mesias yang akan
melepaskan bangsa-Nya dari penindasan dan ketidak-adilan serta mempersatukan
kembali mereka yang dalam pembuangan.
Nahum
Nahum
Nama
Nahum berarti “penghiburan atau belas kasihan”. Nahum menubuatkan penghukuman
Allah atas Niniwe. Nubuatan ini dilakukan sekitar 100 tahun setelah pelayanan
nabi Yunus karena mereka sudah melupakan Allah dan kembali pada dosa dan
kejahatan yang mereka lakukan dulu.
Susunan kitab ini adalah:
Susunan kitab ini adalah:
·
Murka Allah terhadap Niniwe (1)
·
Kemusnahan Niniwe (2)
·
Dosa mengakibatkan kehancuran (3)
Ajaran
kitab Nahum adalah Allah yang digambarkan sebagai Allah yang cemburu dan
pembalas, mencela dosa kekerasan militer yang kejam, dan pada akhirnya orang
Yehuda akan menang pada waktu tuhan menghukum musuh-musuh mereka.
Habakuk
Habakuk
Nama
Habakuk berarti “memeluk” atau “bergulat”. Hal ini cocok dengan pergumulan
Habakuk tentang keadilan Tuhan dalam dunia di mana kelihatannya orang jahat
berhasil sedangkan orang benar menderita.
Susunan kitab Habakuk adalah:
Susunan kitab Habakuk adalah:
·
Pengaduan Habakuk dan jawaban Allah yang
pertama (1:1--11)
·
Pengaduan Habakuk dan jawaban Allah yang
kedua (1:12—2:5)
·
Ucapan-ucapan celaka terhadap orang Babel
(2:6--20)
·
Penglihatan tentang hukuman Allah
(3:1—19).
Ajaran
kitab ini adalah Allah menjawab Habakuk bahwa pada akhirnya kesombongan akan
menjatuhkan Babel, sedangkan orang benar akan selamat; kejahatan akan gagal
walau nampak menang untuk sementara waktu; berhala tidak berkuasa sama sekali;
Tuhan sebagai hakim yang Mahakuasa dan kepercayaan pada-Nya merupakan kekuatan
yang sejati bagi manusia walau di tengah-tengah kesulitan.
Zefanya
Zefanya
Zefanya
adalah satu-satunya nabi yang dapat diketahui dengan pasti merupakan keturanan
raja. Yosia bernubuat pada masa pemerintahan Yosia (640—609 S.M.). Kitab
Zefanya mempunyai tema tentang penghukuman, pembaharuan dan nubuat. Pada waktu
itu kehidupan moral dan agama sudah mengalami kemerosotan besar setelah
kematian raja Hizkia pada tahun 687 S.M. Anaknya, raja Manasye mendirikan
kembali mezbah Babel yang diruntuhkan oleh Hizkia. Sedangkan orang yang
menyembah Yehowah mengalami aniaya maupun kematian. Manasye bertobat sebelum
kematiannya, tetapi anaknya Amon membiarkan penyembahan berhala itu. Pada
generasi berikutnya yaitu raja Yosia, keburukan sudah mencapai segala lapisan
masyarakat.
Susunan kitab Zefanya adalah:
Susunan kitab Zefanya adalah:
·
Tentang hari Tuhan bagi Yehuda (1:1—2:3)
·
Hari Tuhan bagi bangsa-bangsa (2:4—15)
·
Hari Tuhan bagi Yerusalem (3:1—8)
·
Hari Tuhan untuk sisa-sisa Israel
(3:9—20).
Hagai
Hagai
dan Zakharia adalah nabi-nabi pertama yang melayani pada zaman pasca
pembuangan. Pada zaman Hagai, kerajaan Yehuda yang dijajh oleh Persia mengalami
penghentian bantuan dari raja Koresy dan anaknya raja Kambyses (530—522 S.M.)
Mungkin hal ini yang membuat pembangunan Bait Suci di Yerusalem tidak
dilanjutkan. Beberapa pemberontakan membuat kesulitan ekonomi dan ditambah masa
kelaparan yang berturut-turut membuat pekerjaan Allah diabaikan. Tujuan
pelayanan Hagai adalah mendorong pembangunan Bait Suci dan pembaharuan hidup
masyarakat dalam hal rohani. Jadi tugas Hagai adalah menyakinkan penduduk
Yerusalem dan Yudea bahwa ketaatan kepada Tuhan akan menjamin damai sejahtera
dan kemakmuran.
Susunan kitab ini adalah:
·
Firman yang pertama: Tantangan untuk
meneruskan pekerjaan Tuhan (1:1—2:1a)
·
Firman yang kedua: Hiburan bagi pekerja-pekerja
yang kecewa (2:1b—10)
·
Firman yang ketiga: Janji berkat bergantung
atas ketaatan (2:11—20)
·
Firman yang keempat: Dorongan dan hiburan
bagi Zerubabel (2:21—24)
Zakaria
Latar
belakang nabi Zakharia sama persis dengan nabi Hagai. Zakharia dipanggil untuk
memberikan pimpinan rohani dengan tujuan memperbaharui masyarakat, mengingatkan
akan tujuan yang sebenarnya dan mendorong untuk memenuhi kewajibannya menjadi
kesaksian yang hidup kepada bangsa-bangsa lain.
·
Bagian pertama kitab (1—8) dimaksudkan
untuk diterapkan secara langsung berhubung dengan pembangunan Bait Allah dan
kota Yerusalem serta pembaharuan masyarakat Yahudi.
·
Bagian kedua (9—14) terdiri dari
nubuat-nubuat yang berhubungan dengan Mesias dan pelayanan-Nya dalam mendirikan
kerajaan Allah sebagai tujuan akhir pemulihan bangsa Yahudi.
Susunan kitab Zakharia
adalah:
·
Tentang penglihatan-penglihatan yang
berhubungan dengan keadaan setempat (1—8)
·
Penglihatan-penglihatan tentang Mesias
(9—14).
Maleakhi
Maleakhi
bararti “utusanku”. Maleakhi melayani 60 tahun setelah nabi Hagai dan nabi
Zakharia. Tujuan nabi Maleakhi yang utama adalah untuk mengembalikan orang
Yahudi kepada hubungan yang baik dengan Allah. Metode yang digunakan adalah
menunjukkan secara teliti sebab-sebab penderitaan jasmani dan kemerosotan
rohani. Maleakhi juga menunjukan langkah-langkah yang diperlukan agar kehidupan
masyarakat diperbaharui.
Susunan kitab ini adalah
Susunan kitab ini adalah
·
Kasih Tuhan kepada Israel (1:1—5)
·
Celaan terhadap para imam (1:6—2:9)
·
Perkawinan campuran dan perceraian
(2:10—16)
·
Penyucian melalui penghukuman (2:17—3:5)
·
Persembahan persepuluhan (3:6—12)
·
Kemenangan orang benar pada hari Tuhan
(3:13—4:6)
KEKUATAN
DAN KELEMAHAN BUKU
Kekuatan
Sebagai
buku pengantar Perjanjian Lama, buku ini sangat
membantu pembaca “masyarakat awam”
karena di susun dengan singkat dan padat. Sehingga pembaca “masyarakat awam” mendapatkan informasi berupa poin-poin penting
tentang perjanjian lama.
Kelemahan
Sebaliknya, karena
disusun dengan singkat dan padat. Buku ini akhirnya tidak banyak membantu apabila dijadikan sumber informasi bagi
mahasiswa yang sedang mendalami kitab Perjanjian lama.
KESAN
Tersurat “Pada mulanya, bahan tersebut hanya
direncanakan sebagai pegangan untuk mahasiswa beliau, tetapi atas dorongan
rekan sepelayanan beliau di Seminari Alkitab Asia Tenggara akhirnya bahan ini
dipersiapkan untuk diterbitkan dalam bentuk buku”
Tersirat Buku ini di terbitkan sabagai bentuk
kepedulian Pengarang dan rekan pelayanannya. Kasih adalah motivasi utama buku
ini di terbitkan. Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar